Washington Post: Hizbullah Terbukti Menjadi Musuh yang Tangguh bagi ‘Israel’
Story Code : 1168740
“Setelah serangkaian kekalahan yang mengejutkan, Hizbullah melakukan perlawanan keras terhadap pasukan Zionis Israel di selatan Lebanon sambil terus menjatuhkan roket melintasi perbatasan, yang menggarisbawahi ketahanan kelompok tersebut dan keterbatasan operasi darat Zionis Israel,” tulis Post.
“Ketika Zionis Israel mengirim pasukan melintasi perbatasan pada tanggal 1 Oktober, para pejabat memperkirakan operasi militer akan berlangsung selama beberapa minggu. Lebih dari tiga minggu kemudian, para pejabat mengatakan mereka mungkin memerlukan waktu beberapa minggu lebih lama, yang menimbulkan kekhawatiran atas jenis perluasan misi yang telah menjadi ciri perang-perang Zionis Israel di Lebanon di masa lalu,” demikian laporan surat kabar tersebut, seraya menambahkan: “Hizbullah yang bangkit kembali merusak rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam serangan pesawat nirawak selama akhir pekan dan telah memperingatkan bahwa ‘fase eskalasi baru’ akan segera terjadi.”
Ditambahkannya bahwa kelompok perlawanan Lebanon “telah bangkit kembali dari kemunduran yang belum pernah terjadi sebelumnya — termasuk penetrasi perangkat elektroniknya dan pembunuhan sebagian besar pimpinan seniornya — berkat struktur komando yang fleksibel, bantuan dari Iran, dan perencanaan selama bertahun-tahun untuk invasi Israel,” mengutip pernyataan pejabat Lebanon saat ini dan mantan pejabat Lebanon.
“Mereka adalah musuh yang tangguh,” kata Post mengutip pernyataan seorang pejabat militer Zionis Israel. Ia menambahkan bahwa “militan Hizbullah lebih terlatih, lebih berpengalaman setelah bertempur di Suriah, dan dipersenjatai dengan persenjataan yang lebih canggih daripada pada tahun 2006, selama perang terakhir mereka dengan Israel.”
Pejabat Zionis Israel tersebut juga mengatakan bahwa Hizbullah telah berubah dari sebuah organisasi menjadi sebuah pasukan. Mengenai invasi darat, surat kabar itu mengatakan bahwa "jika Hizbullah mampu membangun kembali, Zionis Israel bisa saja terseret ke dalam konflik yang jauh lebih lama dan lebih mahal."
Pejabat Lebanon saat ini dan sebelumnya mengatakan kelompok itu telah mendapatkan kembali pijakannya sebagian besar karena beroperasi di wilayah yang sudah dikenal di selatan, tempat mereka dapat melakukan serangan gerilya.
"Operator Hizbullah menggunakan lereng bukit yang terjal dan lembah yang curam untuk keuntungan mereka," kata pejabat itu kepada The Post.[IT/r]