Hizbullah: Tentara Israel Tewas, Tank Hancur di Kota Perbatasan Lebanon
Story Code : 1168595
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (24/10), Hizbullah mengatakan para pejuangnya terlibat dalam "bentrokan hebat di Aita al-Shaab" dari jarak dekat.
Para pejuang perlawanan juga menyerang tank Merkava yang datang untuk membantu pasukan Zionis Israel.Mereka melaporkan serangan terpisah terhadap tank Merkava menggunakan peluru kendali.
Militer Zionis Israel mengatakan empat tentaranya tewas di Lebanon selatan dan enam lainnya terluka, tiga di antaranya dalam kondisi serius.
Mereka memberikan nama keempat tentara tersebut dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan mereka "tewas selama pertempuran di Lebanon selatan" pada hari Rabu (23/10).
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan sebuah desa menjadi sasaran tembakan terberat Zionis Israel dalam setahun konfrontasi dan juga membantah pasukan Zionis Israel telah berhasil membangun posisi di dalam Lebanon.
Hizbullah mengatakan tentara Zionis Israel "belum mampu sepenuhnya membangun kendali atau menduduki desa mana pun" di Lebanon selatan.
Kelompok perlawanan itu juga mengatakan para pejuangnya menyerang pasukan Zionis Israel di dekat desa perbatasan Aitarun dan memukul mundur mereka yang berusaha menyusup ke daerah itu sehari sebelumnya.
Kelompok itu juga melaporkan beberapa salvo roket baru, dengan mengatakan mereka menargetkan tentara Zionis Israel di Misgav Am, kota Kiryat Shmona, tentara di Manara dan pangkalan logistik yang berafiliasi dengan Komando Utara militer Zionis Israel yang terletak di antara Nahariya dan Acre.
Sementara itu, Hizbullah melakukan lebih banyak operasi, menargetkan fasilitas militer dan permukiman Zionis Israel dengan roket, sebagai balasan atas serangan udara mematikan rezim itu di Lebanon.
Sumber media Zionis Israel mengatakan sebuah rudal menghantam kota Nahariya di wilayah Galilea barat. Ledakan juga terdengar di kota itu, dengan layanan darurat mengonfirmasi dua orang terluka.
Menurut sumber militer Zionis Israel, 50 rudal ditembakkan ke Galilea dalam waktu dua menit, untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang.
Tiga warga Zionis Israel terluka akibat pecahan peluru.
Pada hari Rabu (23/10), Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya telah menghancurkan 28 tank Merkava, empat buldoser militer, sebuah pengangkut personel, dan sebuah kendaraan lapis baja sejak dimulainya invasi darat Zionis Israel.
Lebih dari 70 tentara Zionis Israel telah tewas dan 600 lainnya terluka selama periode tersebut. Tiga pesawat nirawak Hermes 450 dan satu pesawat nirawak Hermes 900 juga telah ditembak jatuh oleh para pejuang Lebanon, katanya.
Dalam agresi terbaru, kantor berita Lebanon Al Mayadeen melaporkan bahwa serangan udara Zionis Israel menargetkan kota-kota dekat Boudai dan al-Halaniya, dekat kota Baalbek di Lembah Beqaa.
Kekebalan hukum, bersama dengan dukungan militer dan politik Barat untuk Zionis Israel, telah membuat rezim tersebut berani mengulangi "kekejaman biadabnya" dalam invasi besar-besarannya ke Lebanon di tengah berlanjutnya situasi bencana di Gaza.
Pasukan Zionis Israel juga telah menggunakan amunisi fosfor yang dilarang secara internasional selama serangkaian serangan udara mematikan baru-baru ini di Lebanon selatan, menurut media Lebanon.
Ini bukan pertama kalinya Zionis Israel menggunakan amunisi terlarang terhadap rakyat Lebanon. Rezim tersebut menggunakan amunisi tandan yang ditembakkan artileri di daerah berpenduduk di negara itu selama perang 33 hari di Lebanon pada tahun 2006.
Menurut kelompok hak asasi manusia, pasukan militer rezim tersebut juga menggunakan bom fosfor putih yang dipasok AS dalam serangan mereka di Gaza dan Lebanon pada bulan Oktober tahun lalu.
Dalam penyelidikan baru-baru ini, Human Rights Watch memverifikasi penggunaan amunisi fosfor putih oleh militer Zionis Israel di setidaknya 17 kotamadya di seluruh Lebanon selatan sejak Oktober 2023, ketika negara itu melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
Sejak saat itu Amerika Serikat telah sepenuhnya mendukung Zionis Israel dalam hal senjata dan amunisi.
Militer Israel terus maju dengan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza yang terkepung sekarang setelah lebih dari satu tahun perang genosida. Agresi Israel terhadap Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 42.800 orang.
Sejak akhir September, Zionis Israel telah melancarkan serangan udara dan darat yang gencar terhadap Lebanon setelah hampir setahun terlibat dalam perang lintas batas dengan Hizbullah terkait perang di Gaza.
Agresi rezim Zionis yang semakin intensif terhadap Lebanon telah membuatnya menyerang target-target di seluruh negeri tanpa pemberitahuan sebelumnya atau mengeluarkan pemberitahuan tersebut beberapa menit sebelum melancarkan serangannya.
Setidaknya 2.546 orang, termasuk 140 anak-anak dan 270 wanita, telah tewas dan 11.862 lainnya terluka di Lebanon akibat agresi sejauh ini.[IT/r]