0
Saturday 14 September 2024 - 17:01
Vatikan - AS:

Paus Menentang Trump dan Harris

Story Code : 1159930
Pope Francis speaks with journalists aboard a flight from Singapore to Rome
Pope Francis speaks with journalists aboard a flight from Singapore to Rome
Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris sama-sama "menentang kehidupan," dan para pemilih Katolik harus memilih "kejahatan yang lebih kecil," kata Paus Fransiskus kepada wartawan pada hari Jumat (13/9).
 
Berbicara kepada wartawan saat kembali ke Roma dari Singapura, Paus mengatakan bahwa "tidak memilih itu buruk," dan bahwa umat beriman "harus memilih."
 
"Anda harus memilih kejahatan yang lebih kecil," jelasnya.
 
"Siapa kejahatan yang lebih kecil? Wanita itu, atau pria itu? Saya tidak tahu. Apakah dia yang mengusir para migran, atau dia yang membunuh anak-anak, keduanya menentang kehidupan."
 
Jika terpilih, Trump telah berjanji untuk menutup perbatasan selatan AS dan memimpin "operasi deportasi terbesar dalam sejarah Amerika."
 
Harris telah berjanji untuk menandatangani undang-undang yang menjamin akses yang sama terhadap aborsi seperti dalam Roe v. Wade, sebuah keputusan penting Mahkamah Agung yang dibatalkan pada tahun 2022.
 
Roe v. Wade melindungi hak perempuan untuk melakukan aborsi, tetapi pembatasan tertentu terhadap hak ini – misalnya, larangan aborsi setelah trimester kedua kehamilan – ditetapkan dalam undang-undang berikutnya.
 
Calon wakil presiden Harris, Tim Walz, menandatangani undang-undang pada tahun 2023 yang mengizinkan aborsi dilakukan hingga saat kelahiran.
 
“Mengusir migran, meninggalkan mereka di mana pun Anda inginkan, meninggalkan mereka … itu sesuatu yang mengerikan, ada kejahatan di sana. Mengusir anak dari rahim ibu adalah pembunuhan, karena ada kehidupan. Kita harus berbicara tentang hal-hal ini dengan jelas,” kata Paus Fransiskus kepada wartawan pada hari Jumat (13/9).
 
Paus secara konsisten menentang aborsi, sejalan dengan ajaran Katolik. Namun, ia telah mengizinkan para pendeta untuk memaafkan aborsi, dan mendesak para uskup untuk tidak menolak komuni kepada politisi yang mendukung praktik tersebut.
 
Ia juga mengambil sikap yang lebih liberal terhadap isu-isu terkait imigrasi dibandingkan para pendahulunya.
 
Selama pemilihan presiden 2016, ia mengkritik usulan Trump untuk menutup perbatasan AS/Meksiko sebagai "tidak Kristen", dan pada tahun 2019 Vatikan menyumbangkan $500.000 kepada 75.000 migran Amerika Tengah yang berusaha mencapai AS melalui Meksiko.[IT/r]
 
 
 
Comment