0
Wednesday 11 September 2024 - 02:47
Gejolak Zionis Israel:

Herzog: Biaya Kesepakatan Tinggi, Lebih Tinggi Lagi Jika Sandera Tidak Dikembalikan

Story Code : 1159227
Israeli President Isaac Herzog in Tel Aviv
Israeli President Isaac Herzog in Tel Aviv
Di tengah meningkatnya perpecahan politik, Presiden Zionis Israel Isaac Herzog telah menekankan perlunya "persatuan dalam sistem politik" selama masa krusial ini, seperti yang dilaporkan oleh saluran TV Zionis Israel Makan. Herzog menekankan bahwa Zionis "Israel" menghadapi "momen penting" yang membutuhkan upaya terpadu untuk mengamankan pembebasan tawanan yang ditahan di Jalur Gaza.
 
Dalam pertemuan pada hari Senin (9/9) dengan keluarga tentara wanita yang saat ini ditawan di Gaza, Herzog mencatat bahwa "harga kesepakatan itu tinggi" dan memperingatkan bahwa "biayanya akan jauh lebih tinggi jika kita gagal mengembalikan sandera."
 
Dia mendesak seluruh sistem politik Zionis Israel untuk "bersatu dan membuat langkah-langkah tegas" untuk memfasilitasi pembebasan tawanan. Partai Otzma Yehudit, yang dipimpin oleh Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir, mengkritik tajam Herzog, menuduhnya "berkolaborasi dengan propaganda Hamas" dan "fitnah berdarah kaum kiri ekstrem."
 
Partai tersebut menyatakan penentangannya yang berkelanjutan terhadap kesepakatan pertukaran tahanan yang dapat mengakibatkan "tambahan korban dan tawanan di masa mendatang."
 
Lebih jauh, Otzma Yehudit mengecam seruan Herzog untuk "pemerintah persatuan" guna mengatasi situasi tawanan, dengan menyebutnya sebagai "tidak bertanggung jawab dan berpihak pada Hamas dan kaum Kiri ekstrem."
 
Partai tersebut menganjurkan "tekanan militer berat yang meningkat dan berkelanjutan" terhadap Gaza dan menyerukan penghentian bantuan kemanusiaan dan pengiriman bahan bakar ke wilayah tersebut "hingga semua sandera dibebaskan."
 
Di pihaknya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mendukung sikap Herzog bahwa pemerintah "berusaha keras untuk memulangkan para sandera dalam keadaan hidup" tetapi menekankan bahwa pemerintah tidak bersedia "melakukan bunuh diri kolektif" untuk mencapai tujuan ini.
 
Ia juga mengkritik lambatnya kemajuan dalam "penghapusan kekuasaan sipil Hamas." Selain itu, Ben-Gvir dan Smotrich sebelumnya mengancam akan menarik diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika pemerintahan tersebut menyetujui gencatan senjata atau pertukaran tahanan dengan Gaza.
 
Hal ini telah memperkuat tuduhan bahwa Netanyahu memimpin pemerintahan Ben-Gvir dan Smotrich dan menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan untuk menghindari ketidakstabilan pemerintahannya.[IT/r]
 
 
 
Comment