Pada Hari ke-338 Genosida Israel di Gaza: 40.972 Tewas, 94.761 Terluka

Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza sejak dimulainya perang Israel pada bulan Oktober telah meningkat menjadi 40.972 dan mereka yang terluka menjadi 94.761, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada hari Minggu saat genosida menandai hari ke-338.
 
Dalam laporan hariannya, Kementerian tersebut menyebutkan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian di Gaza, menewaskan 33 orang dan melukai 145 lainnya dalam 24 jam. Ia juga mencatat bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dengan ambulans dan tim pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka. 
 
Genosida Israel masih berlangsung
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa artileri Israel menargetkan Jalan al-Sikka di bagian timur lingkungan al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza.
 
Selain itu, pesawat tempur Zionis Israel melancarkan beberapa serangan udara di sekitar Persimpangan Dawla, yang terletak di selatan lingkungan tersebut.
 
Di Gaza tengah, pesawat Zionis Israel menyerang kamp pengungsi Nuseirat, dengan penembakan artileri lebih lanjut dilaporkan terjadi di bagian barat kamp. Pengeboman juga meluas ke wilayah timur kamp Maghazi di Gaza tengah.
 
Pasukan Zionis Israel mengintensifkan serangan mereka di wilayah barat dan barat laut kota Rafah, yang terletak di Jalur Gaza selatan. Perlu dicatat bahwa serangan yang sedang berlangsung tersebut mencakup pembongkaran besar-besaran bangunan di wilayah tersebut.
 
Warga melaporkan bahwa pasukan Zionis Israel juga menghancurkan beberapa rumah sekitar 5 kilometer dari Jabalia. Tim medis berjuang untuk menanggapi panggilan darurat dari warga yang terjebak di rumah mereka, beberapa di antaranya terluka.
 
“Kami mendengar pengeboman terus-menerus di al-Zaytoun, kami tahu mereka meledakkan rumah-rumah di sana, kami tidak bisa tidur karena suara ledakan, deru tank terdengar dekat dan pesawat tanpa awak tidak berhenti berputar-putar,” kata seorang warga Kota Gaza, yang tinggal sekitar 1 kilometer jauhnya.
 
“Pendudukan sedang memusnahkan lingkungan al-Zaytoun, kami khawatir tentang orang-orang yang terjebak di sana,” katanya seperti dikutip Reuters melalui aplikasi obrolan, yang meminta identitasnya dirahasiakan.[IT/r]