Gelar Kunjungan Pertama Sebagai Presiden, Pezeshkian akan Melawat ke Irak

Kunjungan presiden Iran tersebut akan dilakukan atas undangan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Duta Besar Iran untuk Baghdad Mohammad Kazem Al-e Sadeq mengatakan dalam sebuah wawancara dengan IRNA akhir bulan lalu. Delegasi Pezeshkian akan mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pejabat senior Irak.
 
Ia menambahkan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian tentang kerja sama bilateral dan masalah keamanan.
 
Ia mencatat bahwa perjanjian tersebut seharusnya ditandatangani selama kunjungan yang direncanakan ke Irak oleh mendiang presiden Iran Ebrahim Raeisi. Presiden Raeisi gugur dalam sebuah kecelakaan helikopter tragis pada bulan Mei bersama dengan mantan menteri luar negeri Hossein Amir-Abdollahian dan enam orang rekannya.
 
Duta Besar Iran mengungkapkan harapannya bahwa kunjungan Pezeshkian ke Baghdad akan menghasilkan perluasan lebih lanjut hubungan politik, ekonomi, dan budaya. Kunjungan ini akan menjadi langkah besar awal menuju perluasan hubungan dalam dua dekade terakhir sebagaimana yang ditekankan Pezeshkian berulang kali bahwa pemerintahannya akan "memprioritaskan" penguatan hubungan dengan negara-negara tetangga.
 
Pada bulan Maret 2023, Iran dan Irak menandatangani perjanjian keamanan di Baghdad yang mencakup koordinasi dalam melindungi perbatasan bersama.
 
Dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak pada akhir Juli, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Imam Ali Khamenei menekankan perlunya mengejar implementasi perjanjian bilateral yang telah ditandatangani antara kedua negara. [IT/G]