Ribuan Orang Berunjuk Rasa di London Menyerukan Gencatan Senjata di Gaza, Penangguhan Semua penjualan Senjata ke Israel
Story Code : 1158683
Para demonstran berkumpul di Piccadilly Circus di pusat kota London pada hari Sabtu (7/9) dan kemudian berbaris ke Kedutaan Besar Israel, sambil membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina.
Para peserta unjuk rasa juga mendesak pemerintah Inggris untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan pembunuhan yang sedang berlangsung di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 40.000 orang selama 11 bulan terakhir.
Protes terbaru itu terjadi setelah pemerintah Inggris mengumumkan keputusannya untuk melarang sebagian ekspor senjata ke rezim Israel, dengan mengatakan bahwa larangan sebagian itu akan menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjata bagi produsen senjata yang memasok peralatan militer ke rezim Zionis Israel.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengumumkan keputusan tersebut pada hari Senin (2/9) di tengah kritik atas keterlibatan tidak langsung London dalam genosida Gaza.
Lammy memperingatkan bahwa ada "risiko yang jelas" bahwa senjata dan amunisi terlarang yang disediakan oleh perusahaan senjata Inggris dapat digunakan untuk membunuh warga Palestina yang tidak bersalah dalam pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Penangguhan tersebut dilakukan setelah berbulan-bulan protes pro-Palestina di London dan kota-kota lain yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan juga penghentian penjualan senjata Inggris ke Zionis Israel.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada awal Oktober tahun lalu, Inggris, dan sebagian besar AS, telah memasok semua jenis senjata dan amunisi ke rezim Zionis Israel.
Laporan media telah mengungkapkan banyak pengiriman senjata dan amunisi dari barang-barang produsen senjata ke rezim Zionis Israel dilakukan secara diam-diam, tanpa pemberitahuan resmi kepada pemerintah, atau publik yang mengetahuinya.
Puluhan ribu warga Inggris telah turun ke jalan-jalan Inggris pada beberapa kesempatan dalam unjuk rasa nasional menentang mempersenjatai Zionis Israel.
Zionis Israel melancarkan perang brutalnya di Jalur Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejaman rezim tersebut terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 40.939 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 94.616 lainnya. Lebih dari 1,7 juta orang juga telah mengungsi di dalam negeri.[IT/r]