Suriah: Didukung oleh AS dan Barat, Israel Berupaya Memperluas Serangan Militer terhadap Warga Palestina

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (31/8), kementerian tersebut mengecam eskalasi genosida "berbahaya" Zionis Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan al-Quds selama beberapa hari terakhir dan dukungan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya bagi rezim tersebut untuk melanjutkan tindakan kriminalnya.
 
"Suriah menegaskan bahwa eskalasi pembantaian entitas Zionis di Tepi Barat membuktikan niatnya untuk melikuidasi warga Palestina, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza, dalam pemenuhan ilusi sejarah palsunya," kata kementerian tersebut.
 
Kementerian tersebut menambahkan bahwa kebijakan AS dan Barat dalam mendukung Zionis Israel tidak hanya ditujukan terhadap rakyat Palestina tetapi diikuti di bagian mana pun di dunia di mana para pemimpin Barat tidak puas.
 
Pernyataan tersebut menekankan bahwa Suriah mengecam kebijakan Barat tersebut dan serangan serta kejahatan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel yang "rasis" dengan dukungan AS.
 
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya segera mengakhiri tindakan kriminal Zionis Israel karena tindakan tersebut "merupakan pengenalan yang jelas terhadap dunia baru yang ingin diciptakan oleh negara-negara Barat."
 
Kementerian tersebut juga menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia yang percaya pada kedaulatan dan hak-hak yang sah dari suatu negara untuk menentang kebijakan-kebijakan yang menimbulkan ancaman bagi seluruh belahan dunia pada tingkat politik, hukum, dan ekonomi.
 
Setelah berbulan-bulan melakukan penggerebekan yang terjadi bersamaan dengan perang genosida di Jalur Gaza, Zionis Israel terus melanjutkan operasi militer berskala besar di Tepi Barat yang diduduki terhadap warga Palestina.
 
Pada hari keempat serangan Zionis Israel di Tepi Barat, kota Jenin "terputus dari dunia" pada hari Sabtu (31/8) ketika pasukan rezim tersebut memblokir akses bantuan bagi warga Palestina dan melanjutkan penggerebekan mematikan mereka di wilayah yang diduduki.
 
Pasukan rezim telah menewaskan sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk seorang penyandang cacat dan beberapa anak-anak, di Tepi Barat utara sejak rezim melancarkan serangan mematikan di beberapa kota di Tepi Barat utara, menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
 
Zionis Israel sekali lagi mendapat tekanan internasional yang kuat untuk menghentikan serangan mematikannya di Tepi Barat yang diduduki, dengan Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) memperingatkan bahwa permusuhan terbaru rezim berisiko semakin mengobarkan "situasi yang sudah meledak," di wilayah yang diduduki.[IT/r]