0
Thursday 15 August 2024 - 03:06
AS dan Gejolak Suriah:

Pentagon Ungkap Kerugian dalam Serangan Suriah

Story Code : 1154018
US Army soldiers at an outpost in northeastern Syria
US Army soldiers at an outpost in northeastern Syria
Delapan tentara AS terluka dalam serangan pesawat nirawak di pangkalan mereka di timur laut Suriah, Pentagon ungkapkan.
 
Laporan awal serangan itu menyebutkan tidak ada korban jiwa. Menurut rekaman yang dibagikan daring minggu lalu, sebuah pesawat nirawak mungkin telah memicu kebakaran di instalasi di Rimelan, dekat perbatasan dengan Turki dan Irak. Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, juru bicara Departemen Pertahanan AS, mengungkapkan jumlah korban luka kepada wartawan pada hari Selasa.
 
Delapan personel yang terkena dampak dirawat karena "cedera otak traumatis" dan menghirup asap, tambahnya, dan tiga dari mereka telah kembali bertugas.
 
Menurut Ryder, AS yakin bahwa "pasukan yang didukung Iran" melakukan serangan itu, tetapi Pentagon masih berupaya untuk menentukan milisi tertentu yang mungkin berada di baliknya.
 
Laporan awal serangan pesawat nirawak di Rimelan tidak mengungkapkan korban luka, tetapi seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters Jumat (16/8) lalu bahwa evaluasi medis dan penilaian kerusakan sedang berlangsung.
 
Rimelan, yang juga dikenal sebagai Rmelan dan Rumalyn, terletak di provinsi Hasakah, Suriah.
 
Pada akhir tahun 2015, pasukan AS mengambil alih bandara Abu Hajar dan mendirikan pangkalan di sana, yang dijuluki Zona Pendaratan Rumalyn (RLZ).
 
Fasilitas tersebut telah digunakan untuk memasok pasukan AS dan sekutu Kurdi mereka dalam perang melawan teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).
 
IS mengambil alih sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014.
 
Ketika Iran dan Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah melawan para teroris, AS mengirim pasukan dan merekrut milisi Kurdi untuk mengklaim wilayah timur Suriah, tempat sebagian besar cadangan minyak dan lahan pertanian negara itu berada.
 
Sejak saat itu, Washington telah menempatkan sekitar 900 tentara di Suriah, meskipun ada keberatan dari Damaskus dan melanggar hukum internasional. Pentagon telah menggambarkan misinya sebagai "mencegah kebangkitan kembali" IS.
 
Sementara itu, milisi Kurdi yang menguasai wilayah tersebut dengan dukungan AS telah menolak untuk berintegrasi kembali ke Suriah.[IT/r]
 
Comment