0
Sunday 1 September 2024 - 04:18
Turki - Suriah:

Menhan Turki: Pemulihan Hubungan Ankara-Damaskus Demi Kepentingan Kedua Negara

Story Code : 1157394
Turkish Defense Minister Yasar Guler
Turkish Defense Minister Yasar Guler
Pada hari Sabtu (31/8), Guler mengingat pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tentang kesediaannya untuk bertemu dengan mitranya dari Suriah Bashar al-Assad, dengan mencatat bahwa Damaskus telah menerima inisiatif Ankara secara positif.

Dia juga menggambarkan sebagai "cukup positif" pernyataan baru-baru ini oleh pemimpin Suriah bahwa pemulihan hubungan dengan Turki membutuhkan rasa saling menghormati kedaulatan dan komitmen sejati untuk mengatasi akar penyebab ketegangan dalam hubungan bilateral antara Damaskus dan Ankara.

“Saya tidak berpikir ada masalah yang tidak dapat diatasi di antara kita. Setelah kita menyelesaikan masalah kita, kita dapat melanjutkan kegiatan normal kita sebagai negara tetangga. Penyelesaian konflik akan menjadi kepentingan kedua belah pihak,” kata Guler.
 
Berbicara di hadapan Majelis Rakyat, badan legislatif Suriah, pada tanggal 25 Agustus, Assad mengatakan, “Agar hubungan dapat dinormalisasi, Turki harus membalikkan kebijakan yang menyebabkan situasi saat ini, termasuk penarikan pasukan Turki dari wilayah Suriah dan penghentian dukungan untuk kelompok teroris.”

Assad menekankan bahwa masalah tersebut bukan sekadar syarat, tetapi persyaratan mendasar untuk keberhasilan diplomasi. Pemimpin Suriah tersebut juga menyerukan kesepakatan formal antara Damaskus dan Ankara, yang akan menguraikan prinsip-prinsip untuk negosiasi di masa mendatang dan memastikan bahwa semua langkah selaras dengan hukum internasional dan kedaulatan kedua negara.

Normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus dimulai pada tanggal 28 Desember 2022, ditandai dengan pertemuan di Moskow yang melibatkan menteri pertahanan Rusia, Suriah, dan Turki.

Pertemuan tersebut merupakan dialog paling signifikan antara kedua negara sejak dimulainya konflik Suriah.

Sejak tahun 2016, Turki telah melakukan tiga operasi darat signifikan yang menargetkan militan di Suriah utara yang didukung oleh Amerika Serikat.
Pemerintah Turki menegaskan bahwa militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang didukung AS memiliki hubungan dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Suriah menganggap kehadiran Turki di wilayahnya ilegal, dan mengatakan bahwa negara itu berhak mempertahankan kedaulatannya terhadap pasukan pendudukan.

Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengaitkan pemulihan hubungan dengan Turki dengan berakhirnya pendudukan Ankara di wilayah utara negara Arab tersebut dan dukungannya terhadap kelompok militan yang menimbulkan kekacauan dan melawan pemerintah Damaskus.[IT/r]
 
 
Comment