Hizbullah Menyerang Lokasi Israel dengan Pesawat Nirawak, Roket, Menghancurkan Perangkat Mata-mata

Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah mengumumkan pada hari Minggu (11/8) serangkaian operasi baru yang dilakukan oleh para pejuangnya terhadap lokasi militer dan tentara Zionis Israel di sepanjang perbatasan dengan Palestina yang diduduki.

Hizbullah mengatakan operasi militernya adalah "untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan Perlawanan mereka yang berani dan terhormat," menambahkan bahwa semua serangannya mengenai sasaran dengan tepat.

Pada pukul 7:30 pagi (waktu setempat), unit artileri Hizbullah menembaki lokasi militer al-Marj. Kemudian, pada pukul 9:15 pagi, pejuang Hizbullah menyerang posisi yang digunakan oleh tentara pendudukan Zionis Israel di lokasi militer al-Raheb.

Pada pukul 10:50 pagi, Perlawanan menyerang sekelompok tentara pendudukan, menggunakan "senjata roket" yang tidak disebutkan, di lokasi militer Birket Risha.

Dua puluh menit kemudian, para pejuang Hizbullah menyerang kelompok tentara pendudukan Zionis Israel lainnya, kali ini di Barak Mitat.

Empat puluh lima menit setelah Minggu siang, para pejuang Hizbullah menghancurkan perangkat mata-mata Zionis Israel yang dipasang di lokasi militer al-Malikiyah dengan pesawat nirawak pandangan orang pertama (FPV).

Pukul 3:05 sore, perangkat mata-mata Zionis Israel di lokasi militer Roueissat al-Alam di Perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki juga dihancurkan oleh para pejuang Perlawanan. Kemudian, pada pukul 4:22 sore, Perlawanan menyerang lokasi Roueissat al-Alam untuk kedua kalinya dengan "senjata roket" yang tidak disebutkan.

Para pejuang Hizbullah juga mengarahkan pesawat nirawak FPV lainnya, kali ini menargetkan posisi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel di lokasi militer al-Malikiyah.

Pukul 7:20 malam, unit artileri Hizbullah menyerang kelompok tentara Zionis Israel lainnya di titik pertemuan al-Jirdah dekat perbatasan Lebanon-Palestina.

Dalam konteks terkait, Perlawanan Islam juga berduka atas kematian para pejuangnya, Mohammad Hani Haidar (Abu al-Fadel), dari kota Blida di Lebanon selatan, martir Ali Samir Hijazi (Abu Zeinab), dari kota Haddatha di Lebanon selatan, dan martir Hassan Ghadban Moustafa (Jihad), dari kota Beit Leif di Lebanon selatan, dalam perjalanan menuju al-Quds.[IT/r]