0
Monday 12 August 2024 - 03:28
Iran vs Hegemoni Global:

Pezeshkian: Standar Ganda AS dan Barat Memungkinkan 'Israel' Melakukan Kejahatan

Story Code : 1153367
President Masoud Pezeshkian delivers a speech after taking his oath in a ceremony at the parliament in Tehran, Iran
President Masoud Pezeshkian delivers a speech after taking his oath in a ceremony at the parliament in Tehran, Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian melakukan kontak telepon dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, pada hari Minggu (11/8).

Pezeshkhian mengkritik standar ganda yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, yang telah "membuat rezim Zionis semakin agresif" dan mengancam perdamaian dan keamanan dunia.

Presiden Iran melihat bahwa kebijakan ini telah membantu pembunuhan Zionis Israel dan kejahatan keji di Jalur Gaza, serta di negara-negara regional. Ia mengatakan bahwa tindakan Israel "menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia."

Meningkatkan hubungan Iran-UE
Selama panggilan telepon tersebut, Presiden Dewan Eropa menyatakan keinginannya untuk melanjutkan pembicaraan tentang kemungkinan kesepakatan nuklir, menurut kantor berita Iran Mehr.

"Jika kedua pihak memenuhi semua kewajiban mereka dan kepercayaan terjalin, bukan hanya pemulihan perjanjian nuklir tetapi juga isu-isu lain dalam hubungan bilateral akan menjadi bahan diskusi," Presiden Iran menanggapi.

Pezeshkian juga menekankan perlunya membangun tatanan dunia multipolar yang stabil, menekankan bahwa sanksi dan tekanan AS, terhadap negara-negara seperti Iran, mencegah pencapaian tersebut dan bertindak sebagai penghalang untuk mengamankan perdamaian dunia.

Sementara itu, Michel berharap agar keterlibatan yang efektif antara Uni Eropa dan Iran dapat terjalin. Ia juga menekankan kesediaan negara-negara Eropa untuk meningkatkan tingkat hubungan dengan Tehran, Mehr melaporkan.

Kanaani mengecam kejahatan perang Zionis Israel
Mengenai kejahatan perang dan pembantaian Israel yang terus berlanjut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan bahwa tindakan mengerikan ini tidak akan memberi kompensasi kepada rezim Zionis Israel atas kegagalan strategis yang dideritanya sejak 7 Oktober 2023.

"Pembantaian [terus-menerus] terhadap warga Palestina menunjukkan kepada seluruh dunia sifat teroris rezim Zionis dan wajah sebenarnya dari para pendukung anti-manusia dari rezim kriminal ini dan slogan-slogan [munafik] AS dan beberapa orang Eropa yang mengaku sebagai pendukung hak asasi manusia," tegasnya.

Kanaani mengatakan bahwa pembantaian tersebut dilakukan dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat dan beberapa pemerintah Barat, yang ia pandang sebagai tanda keruntuhan rezim Zionis Israel yang akan segera terjadi.

Bangsa Palestina yang tangguh dan teguh, meskipun dibebani oleh kesedihan dan penderitaan, harus tetap bersabar, karena "fajar sudah dekat," pungkas Kanaani.[IT/r]
Comment