Brigade Al-Quds Menyerukan Mobilisasi Setelah Pembantaian Israel di Gaza
Story Code : 1153277
Sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) di Tepi Barat, Brigade Al-Quds - Tepi Barat, menyerukan mobilisasi di wilayah yang diduduki dengan latar belakang pembantaian yang dilakukan Zionis Israel yang menewaskan sedikitnya 93 warga Palestina di Jalur Gaza pada hari Sabtu (10/8).
"Sudah saatnya untuk mengirim pesan yang kuat kepada musuh (Zionis "Israel"), memberi tahu dunia bahwa darah Palestina tidak dianggap enteng oleh [sesama] warga Palestina dan bahwa orang Arab tidak menganggap enteng kerugian yang dilakukan terhadap sesama orang Arab," bunyi pernyataan itu.
Faksi Perlawanan mendesak warga Palestina, terutama mereka yang berada di Tepi Barat, serta orang Arab dan orang-orang bebas di seluruh dunia, untuk berpartisipasi dalam protes terhadap pembantaian berkelanjutan Israel terhadap warga Palestina.
"Mobilisasi ini adalah kewajiban moral dan agama terkecil yang dapat kita penuhi terhadap darah murni saudara-saudara kita yang telah tertumpah saat mereka dikepung di Gaza dan yang menderita di bawah penindasan dan tembakan musuh yang kejam ini," sayap militer tersebut menambahkan.
Brigade Al-Quds - Tepi Barat menyerukan protes pada pukul 8:00 malam (waktu setempat) pada hari Sabtu.
Mereka juga menyerukan kepada warga negara Yordania, Irak, Lebanon, dan Yaman, serta warga Palestina di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam demonstrasi serupa.
Brigade tersebut menjelaskan bahwa pembantaian Israel, yang menewaskan puluhan warga Palestina di Sekolah Al-Tabieen di lingkungan al-Daraj Kota Gaza, juga merupakan serangan langsung terhadap ritual Islam. Serangan tersebut menargetkan sekelompok besar warga Palestina yang sedang melakukan salat subuh pada hari Sabtu (10/8). Jumlah korban tewas belum diumumkan oleh pihak berwenang.
Serangan Zionis Israel terhadap sekolah, yang menampung warga Palestina yang mengungsi, menimbulkan kekacauan sehingga pihak berwenang belum mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan tersebut.
"Karena besarnya pembantaian dan meningkatnya jumlah korban, tim medis dan pertahanan sipil belum dapat mengevakuasi semua jenazah," kata Kantor Media pemerintah di Gaza dalam sebuah pernyataan.
Kantor Media menganggap Zionis "Israel" dan pemerintah AS bertanggung jawab, dengan menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel melancarkan serangan langsung terhadap sekolah, tempat banyak orang terlantar yang mencari perlindungan sedang melakukan salat subuh, yang menyebabkan banyaknya korban yang gugur.
Lebih dari 300 orang hadir pada saat pengeboman Zionis Israel, tambah Kantor Media tersebut.
Mereka mengutuk "pembantaian mengerikan ini dengan sekeras-kerasnya dan [menyerukan] seluruh dunia untuk mengutuknya." Mereka juga menuntut agar masyarakat internasional dan organisasi internasional menekan pendudukan untuk menghentikan genosida dan pembersihan etnis di Gaza.
Pembantaian itu juga menyebabkan kecaman internasional, karena banyak pemerintah, organisasi, dan partai politik mengecam serangan Zionis Israel.[IT/r]