0
Saturday 10 August 2024 - 16:53
Perjuangan Palestina:

Brigade Al-Qassam Berikrar Setia kepada Pemimpin Hamas, Sinwar

Story Code : 1153127
Yahya Sinwar, Palestinian leader of Hamas in the Gaza Strip
Yahya Sinwar, Palestinian leader of Hamas in the Gaza Strip
Dalam pernyataan di akun Telegramnya, Abu Obeida menyatakan bahwa gerakan tersebut mengumumkan "kesiapan penuh untuk melaksanakan keputusannya dan menganggap pemilihannya sebagai kepala gerakan, menggantikan pemimpin syahid kami, Mujahid Ismail Haniyeh, sebagai bukti vitalitas, kohesi, dan kekuatan gerakan."

Gerakan perlawanan Palestina mengumumkan pada hari Selasa (6/8) bahwa Sinwar akan menjabat sebagai pemimpin politik barunya, menggantikan Ismail Haniyeh yang syahid.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas telah mengumumkan pemilihan Yahya al-Sinwar sebagai kepala kantor politik gerakan tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh." Dalam sebuah pernyataan, Gerakan Hamas mengatakan, "Setelah konsultasi dan musyawarah yang mendalam dan ekstensif di lembaga-lembaga kepemimpinan kami, saudara pemimpin Yahya Sinwar dipilih sebagai kepala biro politik." "Kami menyatakan kepercayaan kami kepada saudara kami Abu Ibrahim sebagai pemimpin gerakan pada tahap yang sensitif dan situasi lokal, regional, dan internasional yang kompleks," pernyataan itu menambahkan. Sebagai seorang pemimpin Hamas di Gaza, Sinwar adalah dalang dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober. Sebuah laporan yang ditulis oleh Reuters pada bulan Desember mengingat pidato yang disampaikan oleh Sinwar pada tahun 2022 yang secara aneh meramalkan peristiwa Operasi Badai Al-Aqsa dalam pilihan kata-katanya. Dalam pidatonya yang ditujukan kepada lembaga keamanan Zionis Israel pada tanggal 14 Desember tahun lalu, selama upacara rakyat di Gaza yang merayakan ulang tahun ke-35 berdirinya Hamas, Sinwar secara khusus mengancam Zionis Israel dengan "badai" yang akan datang.

Wakil Kepala Biro Politik gerakan tersebut, Khalil al-Hayya, mengatakan selama peringatan yang diadakan untuk pemimpin yang gugur Ismail Haniyeh pada hari Minggu bahwa Hamas akan tetap setia kepada rakyat Palestina, para martir, dan Umat Islam, dengan "melanjutkan jalan perjuangan, jihad, dan perlawanan," hingga pembebasan Palestina tercapai.

Pejabat Hamas memuji kerja keras Haniyeh seumur hidup, dengan mengatakan bahwa kemartirannya telah "memberikan semangat, tekad, dan kekuatan baru kepada [rakyat di wilayah tersebut] dan Perlawanan mereka."

"Ia adalah seorang pemimpin besar dan seorang hamba yang berbakti, seorang petapa sejati, yang pintu-pintu kemartiran dan surga terbuka baginya jika Allah menghendaki," al-Hayya menggarisbawahi.[IT/r]
Comment