0
Monday 5 August 2024 - 14:19
Iran - Zionis Israel:

Iran: Keseimbangan Strategis di Kawasan Itu Tidak Akan Berubah Demi Israel

Story Code : 1152071
Palestinian rescuers extinguish a fire in a damaged building following Israeli bombardment which hit a school complex
Palestinian rescuers extinguish a fire in a damaged building following Israeli bombardment which hit a school complex
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah unggahan di akun X miliknya pada hari Minggu (4/8) setelah serangan udara Zionis Israel terhadap dua sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina dan melukai lebih dari 100 lainnya.

"Terlepas dari kebrutalan, kejahatan perang, dan genosida yang mengerikan dari Zionis di Palestina serta pembunuhan pengecut di kawasan itu, keseimbangan strategis di wilayah Palestina dan di seluruh kawasan itu tidak akan pernah berubah demi rezim Zionis dan para pendukungnya yang delusi," kata Kan'ani.

Ia menambahkan bahwa kemarahan negara-negara bebas di dunia akan menjadi bumerang bagi "para penjahat Zionis dan para pendukungnya."

Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa serangan Zionis Israel menargetkan sekolah Hassan Salama dan Al-Nasr di sebelah barat Kota Gaza.

"Sekitar 80% korban adalah anak-anak," tambahnya seraya menggambarkan pemandangan di dua sekolah yang dibom itu sebagai "tragis."

Postingan juru bicara Iran itu juga muncul kurang dari seminggu setelah rezim Zionis Israel melakukan dua aksi pembunuhan - membunuh Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas di Tehran pada hari Rabu (31/8), dan Fuad Shukr, seorang komandan militer senior gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, di Beirut pada hari Selasa.

Haniyeh berada di Tehran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian, bersama para pemimpin Poros Perlawanan lainnya. Ia dibunuh bersama pengawalnya, yang diidentifikasi sebagai Wasim Abu Shaaban, oleh rezim Zionis Israel.

Shukr, yang memiliki peran penting dalam pembentukan dan konsolidasi front perlawanan terhadap pendudukan Zionis Israel, juga tewas bersama dua anak dan dua wanita dalam serangan terhadap sebuah apartemen hunian di Dahieh.

Setidaknya 39.583 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, telah tewas dan 91.398 orang terluka dalam perang yang dimulai Israel pada tanggal 7 Oktober, 2023, setelah operasi balasan oleh gerakan perlawanan di wilayah Palestina.[IT/r]
Comment