‘Israel’ Bersiap untuk Pembalasan: Menteri Diberi Telepon Satelit saat Maskapai Menangguhkan Penerbangan
Story Code : 1151833
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (2/8) bahwa Zionis ‘Israel’ dan AS sedang mempersiapkan “serangan balasan Iran yang tidak terduga terhadap Zionis Israel secepatnya akhir pekan ini.”
“Tidak ada gunanya. Zionis Israel melewati semua garis merah. Respons kami akan cepat dan berat,” Wall Street Journal mengutip seorang diplomat Iran.
Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan oleh pemerintahnya, mengatakan upaya berbagai negara untuk meyakinkan Tehran agar tidak melakukan eskalasi telah dan akan “sia-sia” mengingat serangan Zionis Israel baru-baru ini, menurut harian AS tersebut.
Sementara itu, situs web berita Zionis Israel Ynet melaporkan bahwa menteri Pemerintah telah diberi telepon satelit sebagai persiapan untuk kemungkinan pembalasan.
Menurut laporan tersebut, telepon satelit didistribusikan karena kekhawatiran bahwa serangan balasan oleh Iran atau Hizbullah dapat menghancurkan jaringan telepon dan melumpuhkan layanan seluler.
Beberapa kementerian juga telah menyediakan telepon satelit bagi staf, tambah laporan tersebut.
Di sisi lain, maskapai penerbangan Eropa, Lufthansa Group, dan British Airways serta maskapai penerbangan Delta milik AS baru-baru ini bergabung dalam daftar negara yang membatalkan penerbangan ke Tel Aviv karena masalah keamanan.
Maskapai penerbangan lain, termasuk Air France, Turkish Airlines, Royal Jordanian Airlines, Ethiopian Air, dan Aegean Airlines, juga telah menghentikan penerbangan ke entitas Zionis tersebut.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah berjanji pada hari Kamis (1/8) bahwa kelompok perlawanan Lebanon akan menanggapi entitas Zionis tersebut atas pembunuhan komandan senior Shokr, dengan mencatat bahwa perang telah memasuki fase baru karena "musuh Israel telah melewati batas merah."
Sayyid #Nasrallah Berjanji Membalas: Perang Memasuki Babak Baru, ‘#Zionis Israel’ Melewati Batas Merah#السيد_حسن_نصرالله #نصرالله #فؤاد_شكر #فؤاد_المقاومة https://t.co/riiJ4CWexJ pic.twitter.com/UPuiEVCea1
— ManarWeb (@WebManar) 1 Agustus 2024
Sebelumnya pada hari Rabu (31/8), Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam di Iran, Imam SayyId Ali Khamenei mengatakan bahwa Republik Islam Iran “memandang sebagai kewajiban untuk membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya.”
Menyusul peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam wilayah Republik Islam, sudah menjadi kewajiban kita untuk membalas .
— Khamenei.ir (@khamenei_ir) 31 Juli 2024 [it/R]