Putri Komandan Senior Hizbullah: Kemartiran Berbicara Lebih Keras daripada Kehidupan

Khadijah Shokr menggambarkan ayahnya, dengan mengatakan, “Sepanjang hidupnya, martir kami adalah sosok yang tangguh dan teguh, selalu mendukung orang-orang di sekitarnya dengan tekad yang tak tergoyahkan. Namun, dia juga adalah Sayyid Fouad yang baik dan penyayang.”

Dia menambahkan, “Ayah saya mengabdikan hidupnya untuk perlawanan, mempersiapkan kami untuk hari ini. Keinginan terbesarnya adalah selalu mengakhiri hidupnya sebagai seorang martir.”

“Keluarga kami tetap berkomitmen pada jalan yang benar ini dan akan terus dengan tekad yang sama. Perlawanan Hizbullah tidak bergantung pada satu orang saja,” tegas Khadijah Shokr.

Menanggapi Zionis Israel dengan tegas, Khadija menyatakan, “Kalian tidak akan menemukan kelegaan dalam kesyahidan Sayyid Mohsen, sebagaimana kalian tidak menemukannya di hadapannya. Jika ia membuatmu menderita semasa hidup, kematiannya akan membawa penderitaan yang lebih besar bagi kalian.[IT/r]