0
Thursday 1 August 2024 - 11:57
Iran vs Hegemoni Global:

FT: UE & AS Berupaya Meredakan Ketegangan Setelah Serangan 'Israel' di Tehran dan Beirut

Story Code : 1151264
Deputy Secretary General and Political Director of the European External Action Service (EEAS), Enrique Mora, in Vienna, Austria
Deputy Secretary General and Political Director of the European External Action Service (EEAS), Enrique Mora, in Vienna, Austria
Menurut laporan baru Financial Times, para diplomat AS dan UE tengah berdiskusi mendesak tentang Timur Tengah untuk mencegah perang regional besar-besaran setelah Zionis "Israel" menargetkan pemimpin Hizbullah dan Hamas di Beirut dan Tehran.
 
Enrique Mora, salah satu diplomat UE paling senior, mengadakan pembicaraan kritis di Tehran, pada hari Rabu menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh oleh pendudukan Zionis Israel, demikian yang dicatat dalam laporan tersebut.
 
Sementara itu, Brett McGurk, pejabat tinggi Timur Tengah Gedung Putih, terlibat dalam diskusi di Arab Saudi.
 
Dorongan diplomatik Barat ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan konflik yang lebih luas karena Iran dan Hizbullah berjanji akan membalas serangan tersebut.
 
"Kami merasakan beban dan tanggung jawab yang berat atas perjuangan Palestina, dan tanggung jawab ini disertai dengan pengorbanan. Kami siap menanggung pengorbanan ini: mati syahid demi Palestina, demi Allah SWT, dan demi martabat bangsa ini." Martir Ismail #Haniyeh #Gaza… pic.twitter.com/OyZAwKLQr5 — Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 31 Juli 2024
 
Financial Times melaporkan bahwa pejabat diplomatik senior mengindikasikan bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk membujuk Tehran agar tidak menanggapi atau hanya melakukan tindakan simbolis "Semua orang sejak tadi malam menekan Tehran agar tidak menanggapi dan menahan ini," kata seorang diplomat barat yang terlibat dalam diskusi yang dikutip oleh FT.
 
"Mora menggunakan interaksinya dengan pejabat pemerintahan Iran yang baru di Tehran untuk menyampaikan posisi UE pada semua masalah yang menjadi perhatian terkait Iran sejalan dengan kebijakan keterlibatan kritis kami," kata juru bicara kebijakan luar negeri UE Peter Stano. Secara paralel, pemerintahan Biden, pada hari Rabu (31/7), dilaporkan mengadakan konsultasi mendesak dengan Tel Aviv serta sekutu dan mitra lain yang memiliki pengaruh atas Iran dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah "Israel" meningkatkan situasi.
 
Pembunuhan Haniyeh terjadi saat perundingan gencatan senjata Gaza Pada gilirannya, para pemimpin Kongres AS yang berpengaruh telah menyuarakan kekhawatiran tentang dampak pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada perundingan gencatan senjata Jalur Gaza Palestina, seperti yang dilaporkan oleh Politico.
 
Menurut Politico, Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat, Jack Reed, menyatakan bahwa pembunuhan itu adalah tindakan yang disengaja oleh Perdana Menteri pendudukan Zionis Israel Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan proses negosiasi, dengan memperingatkan bahwa hal itu "menandakan meningkatnya ketegangan."
 
Blinken mengatakan AS tidak terlibat dalam pembunuhan Haniyeh

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan pada hari Rabu bahwa Washington "tidak mengetahui atau terlibat dalam" pembunuhan pemimpin Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas. Hamas mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas, dengan menyatakan bahwa kepala biro politik tersebut tewas dalam "serangan udara Zionis yang berbahaya di kediamannya di Tehran."
 
Garda Revolusi Iran kemudian mengatakan, "Kami sedang mempelajari dimensi kematian Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dan akan mengumumkan hasil penyelidikannya nanti."
 
"Sangat sulit untuk berspekulasi, dan selama bertahun-tahun saya telah belajar untuk tidak pernah berspekulasi tentang dampak satu peristiwa terhadap hal lain," tambah Blinken.
Ia menanggapi pertanyaan dari penyiar Singapura CNA tentang bagaimana pembunuhan Haniyeh akan memengaruhi perang Zionis Israel di Gaza.
 
Blinken menekankan urgensi gencatan senjata di jalur tersebut saat perang berkecamuk selama 10 bulan.
 
Menurut Iranian Mehr News, Haniyeh menjadi sasaran sekitar pukul 2 pagi waktu Tehran saat "bertugas di salah satu tempat tinggal veteran perang di utara Teheran," merinci bahwa ia menjadi martir setelah "sebuah proyektil menghantam tempat tinggalnya."
 
Sumber berita Iran mengungkapkan kepada Al Mayadeen bahwa pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Tehran "dilakukan oleh sebuah rudal yang diluncurkan dari satu negara ke negara lain, bukan dari dalam Iran."
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengonfirmasi bahwa otoritas Iran yang relevan sedang melakukan "investigasi yang diperlukan untuk menentukan dimensi dan detail insiden ini."
 
Ia berkata, "Tidak diragukan lagi bahwa darah murni pejuang perlawanan ini, yang mendedikasikan hidupnya untuk perlawanan dan perjuangan terhormat melawan entitas Zionis yang merampas kekuasaan, dan dalam upaya membebaskan al-Quds yang suci dan rakyat Palestina, tidak akan sia-sia."[IT/r]
 
 
Comment