0
Monday 29 July 2024 - 02:23
Zionis Israel - Lebanon:

Serangan Udara Israel Targetkan Lebanon

Story Code : 1150534
An Israeli fighter jet at an airbase in Eilat, Israel
An Israeli fighter jet at an airbase in Eilat, Israel
Ini terjadi setelah pejabat Zionis Israel berjanji akan membalas setelah 12 orang tewas ketika sebuah roket menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
 
Serangan itu dilaporkan oleh beberapa kantor berita pada dini hari Minggu (28/7). Menurut Al Jazeera, ledakan terdengar di kota pesisir Tyre dan beberapa desa di sepanjang perbatasan Zionis Israel-Lebanon.
 
Kemudian, IDF mengatakan dalam pernyataan itu bahwa angkatan udaranya "menyerang serangkaian target teror Hizbullah" semalam, "baik jauh di dalam wilayah Lebanon dan di Lebanon selatan, termasuk tempat penyimpanan senjata dan infrastruktur teroris di wilayah Chabriha, Borj El Chmali, dan Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalathine, Khiam, dan Tayr Harfa."
 
Ketegangan meningkat pada hari Sabtu (27/7) ketika sebuah roket menghantam desa Druze di Majdal Shams. Pemerintah Zionis Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu, yang sebagian besar korbannya adalah anak-anak.
 
Kelompok yang bermarkas di Lebanon itu menolak tuduhan tersebut. Politisi Israel membuat pernyataan keras sepanjang hari, mengutuk Hizbullah, yang pasukannya telah menembakkan roket dan mortir ke sasaran militer dan sipil Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. “
 
Tidak diragukan lagi bahwa Hizbullah telah melewati semua garis merah,” kata Menteri Luar Negeri Zionis Israel, Israel Katz, yang memperingatkan bahwa negara itu berada di ambang “perang habis-habisan” dengan Hizbullah di Lebanon.
 
Israel sedang menyerang Lebanon dengan gencar!! pic.twitter.com/p8kP7kMJxw — ari �� (@falastinerkive) Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 Juli 27, 2024 فيديوpic.twitter.com/PWvX3QfvX3 — الجزيرة فلسطين (@AJA_Palestine) 28 Juli 2024
 
Koordinator khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dan komandan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Aroldo Lazaro, merilis pernyataan bersama pada hari Minggu (28/7), yang menyerukan agar "para pihak menahan diri secara maksimal dan menghentikan baku tembak yang terus berlangsung." Eskalasi "dapat memicu konflik yang lebih luas yang akan melanda seluruh wilayah dalam bencana yang tak terbayangkan," kata mereka.[IT/r]
 
Comment