Menteri: Israel Bersiap untuk ‘Penguburan Massal’ di tengah Ancaman Perang Lebanon
Story Code : 1142844
Michael Malchieli, Menteri Agama, mengatakan kepada Channel 14 Zionis Israel pada hari Rabu (19/6) bahwa korban massal diperkirakan akan terjadi menjelang kemungkinan konflik militer dengan Lebanon.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kementeriannya "sibuk" dengan banyak isu yang berkaitan dengan perang.
Ketika ditanya tentang kemungkinan melakukan penguburan massal jika terjadi konflik militer dengan Lebanon, dia membenarkan bahwa mereka memperkirakan akan ada kematian lebih lanjut.
“Kami mengadakan pertemuan di kantor untuk mempersiapkan hal-hal yang lebih besar di utara ya,” ujarnya.
Zionis Israel mengancam Lebanon dengan “perang habis-habisan” pada hari Selasa (18/6) dan militer mengatakan “rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah memperingatkan rezim tersebut pada hari Rabu bahwa “tidak ada tempat” di wilayah pendudukan yang akan terhindar jika terjadi perang besar-besaran.
Zionis Israel harus “menunggu kami di darat, laut, dan udara,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pernyataannya muncul sehari setelah Hizbullah menerbitkan rekaman video yang dikumpulkan dari pesawat pengintainya di lokasi-lokasi strategis di bagian utara wilayah pendudukan tahun 1948, termasuk pelabuhan laut dan udara di kota Haifa.
Nasrallah menggarisbawahi bahwa publikasi rekaman video yang dilakukan Hizbullah adalah bagian dari perang psikologis kelompok tersebut melawan rezim Tel Aviv.
Hizbullah hampir setiap hari melakukan serangan roket terhadap posisi Israel sebagai pembalasan atas agresi rezim terhadap Lebanon dan sebagai tanggapan atas serangan Zionis Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Perang genosida di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Setidaknya 455 orang juga tewas di perbatasan Lebanon, termasuk lebih dari 80 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Dua perang Zionis Israel yang dilancarkan melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 mendapat perlawanan kuat dari Hizbullah, yang mengakibatkan mundurnya rezim dalam kedua konflik tersebut.[IT/r]