0
Saturday 15 June 2024 - 00:48
Kolombia dan Gejolak Palestina:

Kolombia Akan Memberikan Perawatan kepada Anak-anak Palestina yang Terluka

Story Code : 1141781
Colombia
Colombia's President Gustavo Petro speaks at the José María Córdoba military academy and base, in Bogota, Colombia
Kolombia akan menerbangkan anak-anak Palestina yang terluka bersama orang tua mereka untuk memberi mereka perawatan medis.

Wakil Menteri Urusan Multilateral Elizabeth Taylor Jay mengungkapkan, anak-anak tersebut didampingi keluarganya akan diterbangkan ke Kolombia untuk rehabilitasi. Namun, dia tidak mengungkapkan jumlah anak yang diharapkan, jadwal kedatangan mereka, atau lamanya mereka tinggal di negara tersebut.

Kolombia akan menjadi negara terbaru yang memberikan perawatan medis kepada warga Palestina yang terluka di tengah runtuhnya sektor layanan kesehatan di Gaza selain UEA, Yordania, dan Jerman, meskipun yang membedakannya dari negara-negara lain adalah putusnya hubungan dengan Zionis “Israel”.

Taylor Jay menyoroti kesiapan para dokter militer Kolombia untuk merawat anak-anak yang terluka, mengutip pengalaman luas yang mereka peroleh dari konflik internal Kolombia yang berkepanjangan.

Sekutu Palestina

Presiden Kolombia Gustavo Petro pada hari Sabtu (8/6) mengumumkan penangguhan ekspor batu bara ke Zionis “Israel,” dan berjanji bahwa ekspor tersebut akan berhenti “sampai genosida dihentikan.”

Dia juga mengumumkan pada tanggal 1 Mei bahwa dia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Zionis "Israel" atas tindakan genosidanya di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.232 orang dan melukai 85.037 lainnya.

Petro sebelumnya menyerang tajam Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan mendesak agar Mahkamah Internasional mendengarkan gugatan Afrika Selatan terhadap Zionis "Israel".

Kolombia pada bulan April meminta negara-negara yang menjadi pihak dalam Konvensi PBB tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida untuk mendukung kasus genosida Afrika Selatan terhadap Zionis “Israel” di Mahkamah Internasional.

“Kami mengirimkan undangan terbuka kepada semua negara pihak Konvensi, yang berjumlah 150 negara. Ini adalah jumlah yang signifikan, mewakili dua pertiga komunitas internasional. Kami menyerukan kepada mereka untuk mengikuti contoh kami: menyampaikan pernyataan mereka dan berpartisipasi aktif dalam proses tersebut, mendukung Afrika Selatan dan mengirimkan pesan kepada Israel bahwa mereka tidak dapat melanjutkan tindakannya saat ini,” katanya.

Petro memperingatkan pada bulan Maret bahwa jika Zionis “Israel” tidak mematuhi resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB di Gaza, negara tersebut akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.

Pada bulan Januari, Petro juga menyerukan pemberian Hadiah Nobel Perdamaian kepada tim hukum Afrika Selatan sebagai pengakuan atas gugatan mereka terhadap Zionis "Israel".

Petro sebelumnya menjuluki kejahatan Zionis "Israel" di Gaza sebagai "Nazi".[IT/r]
Comment