0
Sunday 2 June 2024 - 01:00
Lebanon - Zionis Israel:

Hizbullah Menjatuhkan UAV Hermes 900 Israel

Story Code : 1139120
Israeli Hermes 900 drone in freefall after it was intercepted by the Islamic Resistance in Lebanon - Hezbollah, in Deir Kifa, southern Lebanon
Israeli Hermes 900 drone in freefall after it was intercepted by the Islamic Resistance in Lebanon - Hezbollah, in Deir Kifa, southern Lebanon
Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah mengumumkan pada hari Sabtu (1/6) bahwa mereka menembak jatuh drone Hermes 900 Israel di Lebanon selatan.

Drone tersebut ditembak jatuh menggunakan rudal permukaan-ke-udara dan kemudian dinyatakan sebagai drone Hermes 900 dengan muatan tinggi milik musuh.

Drone itu dikatakan telah ditembak jatuh di kota Deir Kifa, Lebanon selatan.

⚡️Rekaman lebih lanjut dari drone besar bersenjata Hermes 900 yang dihantam oleh pertahanan udara Hizb-Allah di Lebanon selatan beberapa saat yang lalu pic.twitter.com/QTBpuk3u9E
— Monitor Perang (@WarMonitors) 1 Juni 2024

Hermes 900, juga dikenal sebagai "Kochav", dirancang dan diproduksi oleh perusahaan teknologi keamanan Zionis Israel Elbit Systems dan terutama digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian (ISTAR), dan pengintaian udara.

Ini adalah UAV medium-altitude long-endurance (MALE) dengan lebar sayap 15 meter (49 kaki). Ia memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 1.180 kilogram (2.600 pon).

Dioperasikan oleh Skuadron 166 Angkatan Udara Zionis Israel, Hermes 900 memiliki berat 970 kg, memiliki muatan maksimum 350 kg, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki.

Drone ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan muatan, termasuk kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR), radar aperture sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem intelijen sinyal (SIGINT), dan kemampuan peperangan elektronik (EW).

Hermes 900 menikmati ketahanan penerbangan maksimum hingga 36 jam dalam satu serangan mendadak, sehingga memungkinkannya melakukan misi jangka panjang.

Pesawat ini dioperasikan dari jarak jauh dari stasiun kendali darat (GCS) oleh tim operator dan menggunakan tautan data yang aman untuk komunikasi dengan stasiun kendali darat, memungkinkan kendali dan transmisi data secara real-time.

Hermes 900 mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Zionis Israel pada tahun 2012 dan digunakan selama perang pendudukan Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014. Ini adalah pesawat pengintai tak berawak terbesar kedua setelah Heron TP, juga dikenal sebagai Eitan, yang dikembangkan oleh Industri Dirgantara Zionis "Israel" .[IT/r]
Comment