Menlu Iran: Tekanan Global terhadap Israel Akan Meningkatkan Kemungkinan Gencatan Senjata di Gaza
Story Code : 1133039
Hossein Amir-Abdollahian menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Sabtu (4/5) di ibu kota Gambia, Banjul, di mana ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Islam tahunan ke-15 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan bertemu dengan diplomat terkemuka dari berbagai negara.
“Kita berada dalam situasi di mana kemungkinan gencatan senjata di Gaza sedikit meningkat dibandingkan masa lalu. Hal ini disebabkan oleh konsultasi, upaya, dan meningkatnya tekanan publik pada skala regional dan internasional terhadap Zionis Israel,” katanya kepada wartawan.
Amir-Abdollahian juga menyatakan harapannya bahwa hak-hak warga Palestina akan ditegakkan dan genosida Israel di Gaza yang terkepung akan dihentikan.
Kondisi harus disediakan dengan baik untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan kembalinya penduduknya ke rumah mereka, tambahnya.
Zionis Israel melancarkan serangan gencar ke Gaza yang didukung AS pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi mendadak terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.654 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 77.908 lainnya.
Kejahatan perang Zionis Israel telah membangkitkan opini publik dunia terhadap isu Palestina dan menyebabkan demonstrasi solidaritas terhadap Gaza, meningkatkan tekanan pada rezim perampas untuk mengakhiri perang berdarah sebagai bagian dari kesepakatan dengan Hamas.
Sebelumnya pada hari itu, menteri luar negeri Iran mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya dari Mesir, Indonesia, Saudi, Turki, Bangladesh, Sudan, Mali, dan Gambia, Sameh Shoukry, Retno Marsudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Hakan Fidan, Mohammed Hasan Mahmud , Hussein Awad, Abdoulaye Diop, dan Mamadou Tangara, masing-masing.
Ia selanjutnya melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha.
Dalam pertemuan tersebut, Amir-Abdollahian menekankan pentingnya langkah Sekretariat Jenderal OKI baru-baru ini untuk membentuk unit pemantauan media yang bertugas mendokumentasikan dan mengungkap kejahatan dan pelanggaran Israel di Gaza.
Taha, pada bagiannya, mengatakan OKI bertekad untuk menindaklanjuti kasus tindakan agresi Israel dan siap bekerja sama dengan Iran.
Merujuk pada situasi bencana di Palestina, Ketua OKI juga menekankan perlunya koordinasi dan kerja sama antar negara Muslim untuk menghadapi Israel dan mendukung rakyat Palestina.[IT/r]