Media Pemerintah: Kim Jong-un Mengendarai Tank dalam Pertempuran Tiruan
Story Code : 1122618
Korea Utara menjadi tuan rumah 'pertandingan latihan' dengan tank baru yang bertepatan dengan latihan militer Korea Selatan-AS, kata KCNA
Pameran militer yang digambarkan sebagai “pertandingan latihan” ini dirancang untuk menguji kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. Latihan tersebut melibatkan tank tempur utama jenis baru yang disebut Kim sebagai “yang paling kuat di dunia,” kata KCNA.
Pemimpin Korea Utara, bersama dengan Menteri Pertahanan Kang Sun Nam dan pejabat senior lainnya, mengamati unit tank bermanuver melalui simulasi kondisi pertempuran. Selama latihan, tank-tank tersebut menunjukkan ketepatan dan menembakkan peluru ke sasaran.
“Dengan cepat melewati situasi pertempuran terburuk, tank-tank berat langsung menyerang sasaran dengan serangan yang kuat dan menerobos garis pertahanan yang kuat dengan kemampuan manuver yang tinggi,” klaim laporan tersebut.
Kim menyatakan “kepuasan besar” bahwa tank tempur tersebut telah berhasil menunjukkan kekuatan serangannya pada penampilan pertamanya dan menyerukan upaya yang lebih besar untuk mempersiapkan perang, menurut KCNA.
Selama latihan, Kim menaiki salah satu tank dan dilaporkan mengemudikannya sendiri, “menambah semangat militan yang tinggi dari awak tank tentara kita,” kata KCNA. Dalam foto yang diterbitkan KCNA, pemimpin Korea Utara terlihat dengan kepala mengintip ke luar tank.
Latihan tersebut melibatkan unit-unit yang ditempatkan di dekat perbatasan, dalam jarak serang dari “ibu kota musuh,” kata KCNA, mengacu pada Seoul.
Latihan tersebut bertepatan dengan latihan militer tahunan yang melibatkan AS dan Korea Selatan di lepas Semenanjung Korea, yang akan berakhir pada hari Kamis (14/3). Kim menyebut latihan gabungan ini sebagai “latihan” untuk menginvasi Korea Utara dan memprovokasi perang.
Latihan 11 hari tersebut, yang tahun ini melibatkan dua kali jumlah pasukan dibandingkan tahun lalu, dilaporkan difokuskan untuk mencegah ancaman nuklir Korea Utara. Latihan tersebut melibatkan penembakan dengan peluru tajam, pemboman, serangan udara, dan intersepsi rudal, menurut juru bicara Kepala Staf Gabungan Seoul Lee Sung-jun.
Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Korea Utara mengecam keras tindakan gabungan AS-Korea Selatan, dan menggambarkannya sebagai tindakan yang “sembrono.”
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pekan lalu oleh surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun, Pyongyang menggambarkan latihan tersebut sebagai “eskalasi ancaman militer lebih lanjut” dan sebagai “usaha invasi” terhadap negara berdaulat. Sementara itu, Seoul menggambarkan latihan tersebut sebagai murni defensif.[IT/r]