0
Friday 2 February 2024 - 01:10
AS - China:

Reuters: AS Telah Membangun Simpanan Militer untuk Potensi Perang Taiwan 

Story Code : 1113266
Reuters: AS Telah Membangun Simpanan Militer untuk Potensi Perang Taiwan 
Washington telah menyimpan ratusan kendaraan di Australia untuk meningkatkan logistik di wilayah tersebut, kantor berita tersebut melaporkan

Menurut pejabat AS yang diwawancarai oleh badan tersebut, perlengkapan perang tersebut disembunyikan selama latihan Talisman Sabre pada bulan Juli dan Agustus lalu. Latihan tersebut, yang diadakan di dalam dan sekitar Australia, melibatkan lebih dari 34.000 tentara dari 13 negara dan berfokus pada peningkatan kesiapan tempur dan kemampuan logistik.

Peralatan dari latihan tersebut termasuk 330 kendaraan dan trailer serta 130 kontainer yang disimpan di bagian tenggara Australia, menurut laporan Reuters. Ia menambahkan bahwa jika terjadi konflik, jumlah ini akan cukup untuk memasok sekitar tiga perusahaan logistik dengan kekuatan gabungan 500 tentara atau lebih. Alternatifnya, peralatan tersebut dapat digunakan selama latihan di masa depan atau untuk menghadapi potensi bencana alam.

Sejumlah pejabat yang diwawancarai oleh kantor berita tersebut menyebutkan logistik sebagai titik lemah dalam militer AS yang dapat dieksploitasi oleh China jika terjadi konflik, yang mungkin dilakukan dengan mengebom kapal pengisian bahan bakar dan depot bahan bakar jet. Taktik seperti itu, para pejabat memperingatkan, dapat memungkinkan Beijing melumpuhkan Washington tanpa harus melibatkan sebagian besar pasukan AS.

Kedutaan Besar China di AS tidak secara langsung mengomentari laporan tersebut, namun mengatakan kepada Reuters bahwa Washington harus “berhenti meningkatkan kontak militer dengan wilayah Taiwan” dan “berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.”

Keretakan antara AS dan China mengenai Taiwan telah melebar dalam beberapa bulan terakhir, dipicu oleh penjualan senjata Washington serta kunjungan anggota parlemen senior ke pulau dengan pemerintahan mandiri tersebut.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, dan mengecam kontak AS dengan Taipei karena dianggap mencampuri urusan dalam negeri Taiwan. Presiden Xi Jinping mengatakan China mengupayakan reunifikasi secara damai dengan pulau tersebut, meskipun Beijing tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan ini.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden berjanji pada tahun 2022 bahwa Washington akan membela Taiwan jika “terjadi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” namun bersikeras bahwa negaranya tidak mendorong kemerdekaan bagi pulau tersebut.[IT/r]
Comment