Spyware Pegasus Israel Ditemukan Mengeksploitasi Bug untuk Menargetkan Perangkat Apple

Citizen Lab Universitas Toronto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menemukan bug tersebut saat memeriksa perangkat Apple milik seorang staf di kelompok masyarakat sipil yang berbasis di Washington.

Kerentanan tersebut memungkinkan NSO Group untuk menyuntikkan spyware Pegasus dari jarak jauh dan diam-diam ke iPhone dan iPad.

“Rantai eksploitasi mampu menyusupi iPhone yang menjalankan iOS versi terbaru (16.6) tanpa interaksi apa pun dari korban,” bunyi pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa temuannya “menunjukkan sekali lagi masyarakat sipil menjadi sasaran eksploitasi yang sangat canggih dan spyware tentara bayaran. ”

Bill Marczak, peneliti senior di Citizen Lab, mengatakan kepada Reuters, “Indikasi tersebut mengonfirmasi dengan penuh keyakinan tanggung jawab spyware Pegasus NSO atas operasi peretasan, berdasarkan bukti forensik yang kami peroleh dari perangkat target.”

Pada hari Jumat (8/9), Apple merilis pembaruan untuk iPhone dan iPad untuk menambal kelemahan keamanan pada perangkat lunak sistem perangkat.

Dalam beberapa tahun terakhir, NSO terlibat dalam skandal internasional setelah dituduh menyediakan malware Pegasus ke negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang buruk yang menggunakannya untuk memata-matai para pembangkang, jurnalis, dan aktivis.

Pemerintah AS memasukkan perusahaan Israel ke dalam daftar hitam pada tahun 2021 karena penjualan alat peretasannya kepada rezim yang represif.

Pegasus dapat membiarkan pihak eksternal mengakses perangkat yang terinfeksi, memungkinkan mereka melihat foto, video, email, dan pesan teks, meskipun dikirim melalui aplikasi yang menawarkan komunikasi terenkripsi.

Itu juga dapat merekam percakapan yang dilakukan di atau di dekat perangkat, mengetuk kameranya, dan menentukan lokasi pengguna.[IT/r]