Warga Bahrain Berunjuk Rasa Mendukung Mogok Makan Tahanan 

Demonstrasi diadakan pada hari Kamis (18/8). Para peserta terlihat meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat plakat berisi pernyataan mendukung para narapidana di penjara kerajaan Jaw.

Unjuk rasa serupa diadakan di depan Kedutaan Besar Kerajaan di Berlin.

Di awal bulan, dilaporkan bahwa para tahanan melancarkan aksi protes untuk mengutuk perlakuan buruk dan kondisi pengurungan yang tidak adil di penjara.

Dua blok penjara di Jaw memulai aksi mogok makan mereka pada 7 Agustus, sementara tiga lainnya bergabung dengan mereka sehari kemudian, kata Sayyid Ahmed Alwadaei, seorang aktivis pengasingan yang berbasis di Inggris dengan Institut Hak dan Demokrasi Bahrain, pada saat itu.

Sejumlah narapidana dilaporkan kehilangan kesadaran akibat aksi protes tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kelompok oposisi utama Bahrain, Masyarakat Islam Nasional al-Wefaq, para tahanan mengatakan bahwa mereka telah memulai mogok makan karena petugas penjara mencegah narapidana untuk beribadah dan melakukan penguncian harian selama 23 jam.

Juga pada hari Kamis, ulama terkemuka Bahrain Ayatollah Sheikh Isa Qassim menuntut agar seluruh rakyat negara itu mulai memberikan dukungan kepada para tahanan.

"Para tahanan telah berkorban di jalan kebebasan, dan telah dimasukkan ke penjara karena alasan yang sama," bunyi pernyataan ulama tersebut.

Al-Wefaq telah meminta warga Bahrain untuk menjawab seruan para tahanan untuk duduk mendukung mereka pada hari Jumat.

Demonstrasi telah diadakan di Bahrain secara teratur sejak pemberontakan populer dimulai pada 14 Februari 2011. Para peserta menuntut agar rezim Al Khalifah yang berkuasa melepaskan kekuasaan dan memungkinkan pembentukan sistem yang adil yang mewakili semua warga Bahrain.

Namun, rezim Manama menanggapi tuntutan kesetaraan sosial dengan tangan besi, menekan suara perbedaan pendapat.[IT/r]