Ratusan Perwira Angkatan Udara Israel Menghentikan Layanan Cadangan dalam Protes Reformasi Peradilan

“Kami adalah kelompok cadangan yang berada di garis depan dalam berpikir, merencanakan, dan mengendalikan operasi Angkatan Udara di masa tenang dan pertempuran selama beberapa dekade,” tulis pasukan cadangan, seperti dilansir The Jerusalem Post.

“Kami bertugas di markas Angkatan Udara dan di luarnya, di antara kami adalah awak pesawat, pengontrol, operator drone, petugas intelijen, dan posisi lainnya.”

Cadangan menunjuk ke RUU standar kewajaran yang ditetapkan untuk disahkan pada hari Minggu (16/7) dan RUU komite seleksi yudisial yang disetujui dalam pembacaan pertama pada bulan Maret, yang menyatakan “persetujuan akhir dari salah satu dari undang-undang ini dan masuknya mereka ke dalam buku undang-undang dari Negara Zionis Israel adalah proses formal dan singkat, tetapi proses yang secara drastis akan mengubah esensi dan wajah negara dan mengubahnya dari demokrasi menjadi kediktatoran.”

Personel Angkatan Udara Zionis Israel menekankan bahwa mereka tidak siap untuk melakukan misi “di bawah rezim di mana fondasi demokrasi diinjak-injak satu demi satu.”

Panglima Angkatan Udara militer Zionis Israel Mayjen. Tomer Bar Selasa larut malam menanggapi pemberitahuan cadangan angkatan udara bahwa 161 akan segera menghentikan layanan mereka untuk memprotes kebijakan perombakan yudisial pemerintah, dengan mengatakan, "Ini adalah periode waktu yang kompleks dengan banyak pengumuman malam ini."

“Saya berasumsi kita akan mengalami periode liputan media yang intens minggu depan ini,” lanjut Bar.

Dia berkata, “Kami akan mengklarifikasi detail pasti seputar surat itu dan implikasinya. Namun, tanggung jawab yang tetap ada pada kami tidak berubah – untuk melanjutkan dialog komando dengan petugas cadangan dan wajib kami,” mengenai ketegangan perdebatan perbaikan.[IT/r]