Lavrov Mengatakan Rusia Akan Menanggapi Pengiriman F-16 ke Ukraina
Story Code : 1060895
Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa Barat telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan program pelatihan bagi pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur buatan AS.
Lavrov, yang berbicara pada konferensi pers di Kenya pada hari Senin (29/5), mengatakan Denmark dan Belanda memiliki "keinginan untuk menyenangkan hegemon" dalam merencanakan pelatihan pilot Ukraina.
“Dalam urusan Eropa dan di forum Eropa, negara-negara ini secara aktif mengejar garis Washington, pertama dan terutama,” kata menteri luar negeri Rusia.
Dalam beberapa pekan terakhir, koalisi internasional telah dibentuk untuk mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, yang sangat membutuhkan peningkatan angkatan udaranya dengan pesawat tempur canggih.
Sejumlah negara secara sukarela menjadi tuan rumah pelatihan pilot Ukraina. Polandia, tetangga Ukraina dan salah satu pendukung terbesarnya, telah mengatakan selama berbulan-bulan siap untuk pelatihan tersebut.
Sebelumnya, Rusia telah memperingatkan agar tidak mengirim pesawat tersebut. Moskow yakin langkah itu menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan militer langsung NATO dalam perang.
Awalnya, Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat tidak akan memberi Ukraina jet tersebut. Namun, awal bulan ini, presiden AS mengatakan kepada para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) di Jepang bahwa Washington siap membantu melatih pilot jet tempur F-16 Ukraina.
Lavrov tidak merinci bagaimana Rusia akan menanggapi pengiriman tersebut. Dia hanya mengatakan dia "tidak ragu bahwa angkatan bersenjata kita memiliki kemampuan untuk bereaksi terhadap ini."
Sehari sebelumnya, dia telah memperingatkan bahwa AS dan sekutunya "bermain api" dengan meningkatkan dukungan mereka untuk Kiev. Menteri luar negeri Rusia mengatakan episode F-16 adalah “eskalasi yang tidak dapat diterima.”
“Saya pikir ada orang-orang berakal sehat di Barat yang memahami hal ini. Tapi semuanya didikte oleh Washington, London, dan satelit mereka di dalam UE.”
Ukraina, yang sebagian besar mengoperasikan pesawat tempur era Soviet, telah menempatkan F-16 buatan AS di urutan teratas daftar keinginannya.[IT/r]