Imam Khamenei Mengampuni Narapidana Iran pada Peringatan Revolusi Islam

Imam Ali Khamenei setuju pada hari Minggu (5/2) untuk mengampuni atau meringankan hukuman para narapidana Iran atas proposal dari Kepala Kehakiman Gholam Hossein Mohseni Ejei yang telah meminta grasi Imam Khamenei untuk tahanan dengan kondisi tertentu, lapor kantor berita Tasnim.

Amnesti diberikan untuk memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam, yang menggulingkan dinasti Pahvali pada 11 Februari 1979.

Dalam proposalnya, kepala Kehakiman mengatakan sejumlah narapidana yang dipenjara setelah kerusuhan baru-baru ini di Iran “telah ditipu untuk melakukan kesalahan di bawah pengaruh kampanye propaganda musuh.”

Hakim tertinggi mengatakan bahwa "sejumlah luar biasa dari narapidana itu menyesali kejahatan mereka dan telah meminta pengampunan setelah pengungkapan komplotan yang dibuat oleh musuh asing dan arus anti-Revolusi dan anti-rakyat."

Terpidana yang mendapat amnesti tidak boleh menghadapi tuduhan spionase untuk orang luar, hubungan langsung dengan dinas intelijen asing, pembunuhan atau luka yang disengaja, serta perusakan atau serangan pembakaran di situs pemerintah, militer dan publik, dan juga tidak boleh terlibat dalam gugatan yang diajukan oleh penggugat swasta, lapor kantor berita Iran.

Pasal 110 Konstitusi Iran memberikan Imam Khamenei hak untuk mengampuni atau mengurangi hukuman terpidana atas rekomendasi dari kepala Kehakiman.

Grasi, bagaimanapun, tidak berlaku untuk jenis terpidana tertentu, termasuk mereka yang telah dihukum karena perannya dalam penyelundupan narkotika, perdagangan senjata, penculikan, penyerangan dengan air keras, pemerkosaan, perampokan bersenjata, penyuapan, penggelapan, pemalsuan uang palsu, pencucian uang, gangguan ekonomi, penyelundupan minuman beralkohol, dan penyelundupan komoditas yang terorganisir.[IT/r]