Badan Mahasiswa Menolak Tawaran yang Dipimpin AS untuk Menangguhkan Iran dari Komisi Wanita PBB
Story Code : 1029696
Badan-badan mahasiswa mengajukan permohonan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (9/12) menjelang pemungutan suara, yang diusulkan oleh Amerika Serikat, agar Iran diskors dari Komisi PBB tentang Status Perempuan, yang digambarkan oleh negara-negara Barat dan media sebagai, "penganiayaan " wanita di Republik Islam.
"Sayangnya, kami telah menjadi saksi selama bertahun-tahun atas pendekatan kontradiktif lembaga internasional terhadap berbagai masalah," bunyi pernyataan itu.
Ini mengutip hype media Barat yang melingkupi kematian seorang wanita Iran, bernama Mahsa Amini, pada bulan September, dan sikap standar ganda komisi terhadap insiden tragis, "yang telah dibuktikan berdasarkan dokumen dan bukti" untuk belum disebabkan oleh kesalahan apa pun dari pasukan penegak hukum Iran.
Badan mahasiswa kemudian mengambil tugas komisi karena tidak memperhatikan perlakuan brutal terhadap wanita di tempat lain di dunia, termasuk Amerika Serikat, di mana, menurut The Washington Post, seorang wanita dibunuh setiap minggu oleh penegak hukum.
"Apakah ada yang mempertanyakan statistik jumlah wanita yang dibunuh oleh polisi Amerika?" lanjut pernyataan itu.
Badan-badan itu juga mempertanyakan mengapa rezim Zionis Israel mempertahankan posisinya di Komisi, meskipun terus menerus melakukan pembantaian terhadap wanita dan anak-anak Palestina.
"Citra yang digambarkan oleh media tentang situasi perempuan di Republik Islam bertentangan dengan kebenaran. Citra [yang digambarkan] tentang hak-hak perempuan di Iran menjadi sasaran terorisme media," kata pernyataan itu.
"Kami tidak membiarkan kebenaran dikorbankan," kata badan mahasiswa dalam pernyataan itu, menambahkan, "Kami mengundang Anda (anggota Komisi) untuk [melainkan] melakukan perjalanan ke Iran [secara langsung]... untuk menghadapi realitas masyarakat Iran."[IT/r]