Suriah Memperingatkan Situasi Mengerikan di Wilayah Utara, Menyalahkan Turki atas Pembersihan Etnis Di sana
Story Code : 1001699
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kantor berita Sputnik Rusia pada hari Senin (26/6), Mikdad mengatakan Turki akan membuat perubahan demografis di sana dan membangun pemukiman ilegal.
“Praktik Turki di Suriah adalah contoh nyata pengabaian nilai-nilai peradaban dan moral minimum, hukum internasional, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” katanya.
Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa “Situasi di Suriah utara berada di ambang bencana jika [Presiden Turki Recep Tayyip] Erdogan bersikeras pada serangan yang sedang berlangsung di sana. Apa yang sebenarnya dia rencanakan adalah membersihkan populasi etnis dan membangun pemukiman baru di Suriah utara.”
“Mimpi setan dari rezim Turki tidak akan pernah menjadi kenyataan karena bangsa Suriah bersatu untuk menghadapi ancaman yang diucapkan oleh Erdogan,” diplomat top Suriah menegaskan.
Lebih lanjut Mikdad mengatakan “siapa pun yang mencari pembenaran atas serangan Turki dan Barat di Suriah harus mengacu pada hati nurani dan perasaan mereka. Mereka kemudian akan merasa penting untuk mendukung Damaskus dan mendorong pengusiran pasukan pendudukan Turki untuk mengamankan solusi politik untuk konflik Suriah.”
“Pendudukan wilayah Suriah oleh Turki dan Amerika Serikat merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah dan bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan,” pungkasnya.
Mikdad membuat pernyataan setelah Erdogan mengatakan tentara Turki akan memulai operasi baru di Suriah segera setelah persiapan selesai.
“Kami akan memulai operasi militer baru di Suriah segera setelah persiapan kami selesai,” katanya kepada wartawan sebelumnya pada hari Senin setelah rapat kabinet.
Serangan baru bertujuan untuk menghubungkan koridor keamanan yang rusak yang telah didirikan militer Turki di sepanjang garis perbatasan Turki-Suriah, tegasnya.
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa upaya untuk mengalihkan kita dari tujuan kita adalah sia-sia. Operasi lintas batas kita seperti sikap kita yang seimbang dan konsisten terhadap krisis. Kami akan memulai operasi baru,” kata Erdogan.
Turki telah melakukan beberapa serangan terhadap bagian utara negara tetangganya Suriah sejak 2016 untuk melawan militan Kurdi yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat [YPG].
Ankara mengaitkan YPG dengan kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan [PKK], yang telah memerangi kelompok separatis melawan Turki selama beberapa dekade.[IT/r]