0
1
Komentar
Tuesday 12 February 2013 - 20:13
Revolusi Islam

Photo Perayaan 22 Bahman Revolusi Islam

Story Code : 239163

Jutaan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat yang berkumpul di jalan-jalan dan alun-alun di seluruh negeri dalam mengekspresikan dukungan dan kesetiaan mereka untuk melanjutkan cita-cita Revolusi Islam dengan tegas menolak tawaran negoisasi langsung AS dengan negaranya dan menyebut sebagai langkah licik Washington.

"Bangsa Iran masih menganggap AS sebagai salah satu musuh nomor satu, dan rencana baru mereka untuk bernegoisasi dengan Iran di bawah tekanan dan ancaman merupakan kartu kemenangan yang diinginkan oleh AS sebagai kompensasi kegagalan Gedung Putih di wilayah, dan juga merupakan bentuk penipuan atas sistem revolusioner Republik Islam Iran untuk di bawa ke meja perundingan," demikain salah satu bunyi pernyataan yang dibacakan di Medan Azadi Tehran, Ahad, 10/02/13.

Pernyataan bersama itu lebih lanjut mengatakan bahwa setiap upaya yang dilakukan oleh siapapun untuk menghadiri pembicaraan dengan AS sebelum Washington membuktikan niat baik melalui langkah-langkah praktis yang selama ini bertentangan dengan kehendak masyarakat, kepentingan nasional, dan pembangunan negara, merupakan langkah untuk membuka jalan dominasi dan hegemoni baru Amerika Serikat, dan merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, Pemimpin Agung Revolusi Islam Ayatollah Sayid Ali Khamenei dan para syuhada negara.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh jutaan rakyat Iran yang menghadiri demonstrasi memperingati perayaan 22 Bahman, Revolusi Islam Iran ke-34 (10 Februari) pada hari Minggu untuk menunjukkan dukungan tanpa syarat mereka kepada Republik Islam Iran.

Sebelumnya, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei dengan tegas menolak tawaran pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat di bawah tekanan dan ancaman.

"Saya bukan diplomat. Saya seorang revolusioner dan berbicara dengan terus terang, jujur, dan tegas. Sebuah tawaran pembicaraan dianggap masuk akal hanya bila si pembuat tawaran menunjukkan niat baik," kata Ayatollah Khamenei dalam pertemuan dengan para pejabat dan komandan Angkatan Laut Iran pada hari Kamis, 07/02/13.

"Kalian (Amerika) mengarahkan pistol ke Iran sambil mengatakan negosiasi atau kita tarik pelatuk! Kalian harus tahu bahwa tekanan dan negosiasi tidak bisa berjalan bersama-sama, dan bangsa Iran tidak akan terintimidasi oleh hal-hal seperti itu."

Pernyataan Ayatollah Khamenei itu menunjuk pernyataan para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa "bola sekarang ada di pengadilan Iran,"

Pemimpin Revolusi itu menegaskan,"Bola sekarang ada di pengadilan Anda, karena Anda harus menjawab pertanyaan, apakah masuk akal ketika Anda berbicara tentang negosiasi, namun pada saat yang sama Anda tetap melanjutkan tekanan dan ancaman. Ini tidak masuk akal sama sekali." Tegas Ayatullah.

"Kami, tentu saja memahami maksud Amerika, mereka yang membutuhkan negosiasi itu, karena kebijakan AS di Timur Tengah telah gagal, dan untuk menggantikan kegagalan ini, mereka harus bermain menggunakan kartu truf", tegasnya lagi.

"Menekan Iran ke meja perundingan adalah kartu truf AS karena mereka memerlukan Iran", kata Ayatollah Khamenei.

"AS berusaha memberitahu kepada dunia bahwa mereka mempunyai niat baik. Namun, tidak ada yang pernah melihat ada perbuatan baik apapun."

Sebelumnya, dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman pada tanggal 2 Februari lalu, Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran mengenai program energi nuklir negara itu. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment


Rupanya Iran sudah mengetahui bahwa negaranya menjadi target berikutnya untuk menghancurkan umat Islam. Ternyata niat jahat hegemoni USA tidak diridhoi Allah sehingga hancurlah ekonominya yang pasarnya sebagian besar dari negara GCC. Tanpa ada transaksi dengan GCC negara ini akan terus menuju krisis ekonomi yang berkepanjangan, maka seharusnya negara Islam bersatu untuk tidak membeli semua produk Amerika. Semoga negara-negara yang berada di kawasan jantung dunia ini menyadari kesalahan strateginya. Bersatulah umat Islam sedunia untuk memerangi Unilateral USA.