Universitas Terbesar di Eropa Membatalkan Acara Terkait Laporan Amnesti Internasional tentang Israel
Story Code : 985200
Dalam siaran pers yang diterbitkan pada hari Selasa, organisasi Riabitiamo Mirafiori mengatakan bahwa acara tersebut – yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Pemuda Palestina Roma, Komunitas Palestina Roma dan Lazio, BDS Roma, dan Jaringan Solidaritas Roma dengan rakyat Palestina – adalah “ kesempatan berharga untuk menjadi tuan rumah sebuah inisiatif di Palestina.”
“Rakyat Palestina telah menjadi subjek setiap hari, selama beberapa dekade, terhadap penghinaan terbesar karena diperlakukan sebagai orang asing di negara mereka sendiri; mereka telah ditekan, dibom, dan menjadi sasaran kekerasan brutal dan diskriminasi yang dilembagakan,” bunyi siaran pers tersebut.
Penyelenggara mengatakan bahwa universitas menghubungi mereka pada hari Senin, memaksakan kehadiran perwakilan dari Persatuan Pemuda Yahudi Italia (UGEI) sebagai prasyarat untuk mengadakan acara tersebut. Hal ini dianggap tidak dapat diterima oleh pihak penyelenggara.
“Melalui keputusan ini, La Sapienza menegaskan pengabaian sepenuhnya pada hak asasi manusia rakyat Palestina. Posisi yang telah diperjelas universitas melalui perjanjian bilateral dengan institusi Israel, seperti Technion – Institut Teknologi Israel Haifa, yang terkait dengan militer Israel,” kata para mahasiswa dalam pernyataan mereka.
"Universitas menolak menjadi tuan rumah perwakilan dari kelompok hak asasi manusia internasional Amnesty International, yang menghasilkan laporan setebal 278 halaman yang menetapkan bahwa Israel melakukan kejahatan kemanusiaan apartheid terhadap rakyat Palestina.”
Acara tersebut merupakan bagian dari Pekan Apartheid Israel, sebuah sarana untuk memobilisasi dukungan akar rumput di tingkat global untuk perjuangan Palestina meraih keadilan.[IT/AR]