Presiden Iran dan Turki Menyatakan Oposisi terhadap Sanksi dan Unilateralisme
Story Code : 799764
Iran sangat ingin memperluas hubungan dengan Turki di semua bidang, khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dalam pertemuan dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela KTT kelima Konferensi tentang Tindakan Interaksi dan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) di ibukota Tajikistan Dushanbe pada hari Sabtu (15/6).
"Iran dan Turki telah mengambil langkah-langkah berharga untuk memperluas dan memperdalam hubungan dalam beberapa tahun terakhir dan tren ini harus dipercepat sebanding dengan kapasitas dan peluang yang sangat besar," kata presiden Iran.
Iran dan Turki telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi mereka dengan tujuan mencapai target $ 30 miliar yang ditetapkan untuk perdagangan tahunan mereka, menyuarakan keprihatinan atas pengenaan kembali oleh sanksi unilateral AS terhadap Republik Islam, sebuah langkah yang mereka katakan dapat mempengaruhi ekonomi seluruh wilayah.
Presiden Iran juga memuji kerja sama "efektif, sukses dan penting" antara Tehran dan Ankara pada masalah-masalah regional dan mengatakan, "Kerja sama bilateral dan trilateral, termasuk dengan Rusia, pada masalah-masalah regional, proses Astana [perdamaian], perang melawan terorisme dan stabilitas Suriah sangat penting dan sejalan dengan mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini."
Pada akhir hari pertama putaran ke-12 pembicaraan Astana pada 25 April, utusan khusus presiden Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev mengatakan Iran, Rusia, dan Turki, tiga negara penjamin gencatan senjata di Suriah, "jelas ditetapkan" untuk melanjutkan perjuangan mereka melawan terorisme di negara Arab.
"Pembicaraan membahas situasi di Suriah secara umum, dan di wilayah barat laut Idlib khususnya di mana organisasi teroris Jabhat al-Nusra mengendalikan sebagian besar wilayah itu," kata Lavrentiev.
Presiden Turki, pada bagiannya, memuji hubungan yang tumbuh antara Tehran dan Ankara dan mengatakan negaranya mementingkan perluasan hubungan lebih lanjut.
Turki bertekad untuk meningkatkan hubungannya dengan Iran di semua bidang, kata Erdogan.
Presiden Iran mengatakan perluasan hubungan dengan negara-negara tetangga dan bersahabat, khususnya Qatar, adalah salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri Republik Islam itu.
"Stabilitas dan keamanan negara-negara regional saling terkait," kata Rouhani dalam pertemuan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di sela-sela konferensi CICA.[IT/r]