Relokasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah Sampang kepada warga Syiah disebut tidak akan menyelesaikan masalah. Presiden Susilo Bambang (SBY) telah membentuk tim untuk menyelesaikan konflik Syiah Sampang ini.
"Presiden membuat tim dengan Menko Polhukam untuk menertibkan masalah ini," kata anggota Watimpres Albert Hasibuan, di gedung Watimpres, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2013).
Watimpres menilai pemerintah daerah Sampang perlu melakukan usaha-usaha untuk mendamaikan warga setempat dengan kelompok Syiah.
"Singkatnya saya katakan, meminta atau memindahkan secara paksa warga Syiah Sampang untuk mengungsi, menurut saya itu merupakan kebijakan yang tidak manusiawi dan tidak bijaksana," terangnya.
Pemindahan yang dilakukan tidak akan menyelesaikan masalah dan bukan seperti keinginan SBY dalam mewujudkan toleransi keberagamaan di Indonesia.
"Itu bukanlah penjabaran dari apa yang dimaksudkan dengan hak-hak tentang toleransi," ujarnya.
Albert mengaku telah mendapatkan banyak laporan soal Syiah Sampang. Albert mencontohkan para pengungsi yang sempat tinggal di GOR Sampang yang masih belum mendapatkan penghidupan yang layak.
"Ada yang tidur di lantai dan anak-anak sulit sekolah," ucapnya. [IT/SSB/Detiknews]
Share Berita :
Comment
2013/07/01 15:04
inilah pancasila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
warga dan pemimpin sampang itu ediot atu apa,knpa pula dia memusuhi orang islam syah sendiri.kl memang di mau membantu orang2 islam,bntu la penduduk rohingya di myanmar.kl mau memusuhi musuhi orang2 kristian dan budha.ini malh memusuhi orang2 islam sendiri.syah pun islam,di nabi pun nabi muhammad dan kitab pun ALQURAN.lalu ap yg membedakn ny.pemimpin sampang harus bertanggung jawab dan harus mendapat kn hukuman.warga sampang dan pemimpin g prnah makn batu seklah.