Berkedok ‘Istighotsah’, Pengungsi Syiah Diusir dari GOR
Story Code : 275439
YLBHU Menolak Keras Rencana Pemkab Merelokasi Mendadak Pengungsi Syiah di GOR Sampang Malam Ini!
Pertemuan Menkopolhukam Djoko Suyanto, Gubernur Soekarwo, dan Ketua DPR Marzuki Alie sore hari ini 19 Juni 2013 membahas nasib pengungsi Syiah di Sampang, sebagaimana dijelaskan Eva Sundari Anggota DPR RI Komisi III kepada YLBHU per telepon sore ini mengatakan bahwa Menkopolhukam dan Soekarwo cenderung sepakat untuk mengeluarkan pengungsi Syiah dari GOR Sampang malam ini juga. Pertimbangan ini diambil terkait dengan kekhawatiran efek dari acara Istighosah massal yang akan dilaksanakan besok Kamis 20 Juni 2013.
Acara Istighosah massal ini sejak beberapa hari belakangan menciptakan kecemasan karena salah satu poin utama dari Istighosah massal itu adalah menolak aliran-aliran sesat yang ada di Sampang yang nampak jelas salah menyasar pengungsi Syiah di GOR Sampang.
Undangan dan mobilisasi Istighosah tersebut menyebar bahkan ke luar wilayah Sampang dan ditengarai akan dihadiri oleh ribuan massa yang dikhawatirkan massa tersebut akan mengarah dan menimbulkan gejolak kepada pengungsi di GOR Sampang.
Beberapa indikasi kuat yang mengarah kepada kecemasan itu karena dua tenda polisi disiagakan sejak kemarin berikut barikade dan kawat berduri di sekeliling GOR Sampang. Puncak dari kecemasan itu karena sore hari ini, Wakil Bupati Sampang, Kesbangpol Sampang, dan Dinas Sosial Sampang mendatangi GOR Sampang dan mendesak Iklil Al Milal, pemimpin pengungsi Sampang untuk segera menandatangani surat pengeluaran pengungsi dari GOR Sampang menuju relokasi si sekitar Surabaya.
Aliansi Solidaritas Kasus Sampang dan YLBHU mencemaskan acara Istighosah massal yang beragenda penolakan aliran sesat itu merupakan desain dari Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim sebagai dalil dan alasan mempercepat agenda utama mereka selama ini untuk merelokasi pengungsi Syiah dari GOR Sampang.
Pengungsi Syiah di GOR Sampang melalui keterangan langsung Iklil Al Milal kepada YLBHU mengatakan bahwa pengungsi akan tetap bertahan di GOR Sampang dan meminta pihak keamanan menjamin keamanan mereka. Pengungsi bertekad bulat untuk kembali ke kampung halaman, menyerukan membangun rekonsiliasi dan menolak relokasi karena hal itu merupakan cara yang paling benar menyelesaikan konflik ini.
Menkopolhukam berdasarkan laporan Gubernur Jatim Soekarwo terus mengatakan bahwa mayoritas pengungsi sebenarnya menolak pulang kampung dan warga kampung menolak kehadiran pengungsi. Padahal sebenarnya pernyataan tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan menyesatkan karena sebenarnya seluruh pengungsi menolak relokasi dan ingin kembali ke kampung halaman karena masayarakat di akar rumput berdasarkan hasil prakarsa perdamaian juga meminta pengungsi kembali ke kampungnya.
YLBHU menyerukan kepada pemerintah dan aparat keamanan terutama untuk menjamin acara Istighosah tersebut berlangsung tertib dan damai seraya melindungi pengungsi Syiah yang berada di GOR Sampang daripada sejak awal secara mencurigakan ingin merelokasi pengungsi dari GOR Sampang. Negara tidak boleh kalah oleh tekanan massa dan hukum harus bekerja berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan warganegara sesuai konstitusi.
Hertasning Ichlas, YLBHU
Share Berita :
Comment
2013/08/05 16:17
Coba renungkan oleh Para Mukmin Sejati???, dimana lebihnya keutamaan dari kedua SAHABAT ROSUL yang telah memperlakukan Rosul sedemikian rupa, yang satu mensita TANAH FADAK atas nama negara, yang lainnya membungkamkan Mulut Suci Rosul yang mau memberikan WASIAT akhirnya sesuai PerintahNya,