Satu hari sebelum putaran baru pembicaraan Iran dan P5 +1 di Almaty, Kazakhstan, Perdana Menteri Inggris David Cameron menerbitkan sebuah artikel di The Daily Telegraph dan mencatat bahwa tidak mungkin dia akan memotong anggaran nuklir negara itu.
Pernyataan itu langsung mendapat respon dari para politisi Liberal Demokrat, yang percaya meningkatkan anggaran nuklir Inggris bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan dalam kondisi ekonomi buruk dan situasi internasional saat ini, sementara negara ini tidak menghadapi ancaman serius.
Yang disebut masalah program nuklir oleh pemerintah Inggris, terdiri dari empat kapal selam kelas Vanguard-, yang masing-masing dipersenjatai dengan 16 rudal Trident Balistik II dan 40 hulu ledak nuklir.
Setidaknya salah satu dari kapal selam itu berpatroli di pantai barat Skotlandia.
Cameron kini mencari cara akan menggantikan rudal Trident II dengan sistem nuklir lebih maju yang memakan biaya sekitar £ 20 miliar.
"Saya memutuskan, kami akan mempertahankan dan memperbaharui generasi yang akan datang," kata Cameron, meskipun mendapat penentangan dari partai Demokrat Liberal.
Pernyataan ini datang sewaktu Inggris bersama dengan lima negara lain menolak mengakui program nuklir damai Iran dengan meningkatkan tekanan pada Republik Islam.
Para pejabat Inggris mengklaim, program nuklir mereka merupakan defensif, namun klaim tersebut adalah bohong mengingat kapal-kapal perang mereka, masing-masing dilengkapi dengan 40 hulu ledak nuklir.
Pembicaraan yang berlangsung antara kedua belah pihak di kota Almaty berlangusng sementara empat kapal selam Inggris dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir siap untuk meluncurkan serangan nuklir.[IT/r]
Share Berita :
Comment
2013/04/09 06:30
benar2 barat tak tau malu negara lain tak boleh mengembangkan nuklir meski untuk tujuan sipil sementara dia boleh memakai nuklir tuk keperluan senjata destruksi mssal lagi, apa barat ini gak malu sama dunia yg tiap hari membaca berita tentang keras kepalanya tsb ya...?