Rusia: Barat Kehilangan Pengaruh pada Oposisi Suriah
Story Code : 224011
Rusia mengatakan Barat Barat telah gagal mengontrol koalisi oposisi yang baru terbentuk di Suriah dan memperingatkan pengulangan intervensi militer di Libya.
"Saya berpikir bahwa dukungan koalisi Barat ini sudah kehilangan pengaruh mereka di atasnya," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada wartawan di Moskow, Sabtu (22/12/12).
Pasukan Revolusioner Koalisi Nasional dan Oposisi untuk Suriah yang diperkenalkan pada bulan November lalu dan segera diakui oleh pemerintah Barat dan Arab serta Turki sebagai satu-satunya wakil dari rakyat Suriah.
Lavrov mengatakan, bahwa dia percaya Barat tidak ingin menyelesaikan konflik Suriah dan bahkan mereka berharap Rusia dan Cina tidak memblokir izin intervensi militer di Suriah.
"Karena jika ada keputusan seperti itu, mereka harus bertindak, dan tidak ada yang siap untuk bertindak seperti itu," katanya.
Lavrov menegaskan kembali penentangan Moskow terhadap intervensi asing di Suriah, dan mengingat resolusi Dewan Keamanan PBB bahwa NATO yang digunakan Barat sebagai dalih untuk meluncurkan aksi militer di Libya pada tahun 2011.
"Kami yakin bahwa Dewan Keamanan PBB tidak boleh mengambil keputusan gegabah, setelah mitra kami melakukan tindakan tercela atas resolusi di Libya," tegasnya.
Barat sendiri bersikap kritis terhadap Rusia dan Cina yang menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan untuk memblokir resolusi sanksi ketiga yang diatuhkan ke pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada hari Jumat (21/12), Lavrov mengecam negara-negara Barat yang mendukung teroris dalam melawan pasukan pemerintah di Suriah. "Rekan-rekan Barat kami sudah mulai membagi teroris menjadi 'buruk' dan 'diterima'. Itu sangat berbahaya," katanya.[IT/r]