Tahta Suci Vatikan Desak PBB Berikan Status Khusus Yerusalem

Vatikan memuji pengakuan implisit PBB atas negara Palestina pada hari Kamis, 29/11/12 dan mendesak status khusus Yerusalem yang dijamin internasional.

Sekitar 193 anggota Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang memutuskan untuk memberikan status negara pemantau non-anggota kepada Palestina. Selama ini status Palestina di PBB hanyalah sebagai "entitas pemantau".

Peningkatan status ini merupakan bentuk implisit kenegaraan yang membuat Palestina kini setara dengan Vatikan.

"Takhta Suci (Vatikan) menyambut dan mendukung keputusan Majelis Umum di mana Palestina telah menjadi negara pemantau non-anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata pernyataan itu.

Sebelumnya antara Vatikan dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menandatangani perjanjian dasar tentang hubungan bilateral mereka pada tahun 2000.

Pernyataan Vatikan hari Kamis itu menyerukan undang-undang khusus yang dijamin internasional untuk Yerusalem, yang menurutnya untuk menjaga kebebasan beragama, hati nurani, identitas dan karakter suci Yerusalem sebagai Kota Suci, menghormati dan kebebasan akses ke tempat suci.

Israel menyatakan Yerusalem yang "bersatu dan abadi" menjadi ibukotanya sejak tahun 1980 setelah mencaplok Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Namun kekuatan-kekuatan dunia tidak mengakui aneksasi itu.

Sementara Palestina mengatakan Yerusalem Timur adalah ibukota negara masa depan independen Palestina.

Israel juga menolak konsep mandat internasional atas status Yerusalem.

Pernyataan Vatikan Kamis itu juga meminta kedua belah pihak mencari "komitmen yang efektif untuk perdamaian dan stabilitas, dalam keadilan dan saling menghormati aspirasi yang sah, baik dari Israel dan Palestina."

Vatikan dan Israel menjalin hubungan diplomatik penuh pada tahun 1994. Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus pernah mengunjungi Israel dan wilayah Palestina. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]