UEA Sewa Blackwater untuk Hancurkan Gelombang Revolusi Arab
Story Code : 215373
Sumber-sumber informasi di UEA mengungkapkan bahwa para pejabat negara Arab itu telah menyerahkan kontrol atas penjara al-Wathba Abu Dhabi ke perusahaan AS Blackwater, perusahaan swasta yang sama juga disewa oleh pemerintah Amerika untuk membunuh warga Irak dan Afghanistan dan saat ini tengah menjalankan operasi rahasia di Pakistan.
Menurut sebuah laporan situs berita al-Sejl, sumber-sumber dalamUEA mengatakan bahwa Blackwater (sekarang namanya 'Xe Services') telah diganjar untuk mengontrol penuh penjara al-Wathba dengan fasilitas tertentu dari pemerintah.
Laporan sebelumnya juga mengatakan bahwa miliarder pendiri Blackwater Erik Dean Prince telah bertemu dengan pejabat tinggi UEA untuk meneken kontrak multi milyar tersebut.
Sebelumnya beberapa laporan mengungkap bahwa Sheik Mohamed bin Zayed al Nahyan telah mempekerjakan Erik Dean Prince untuk membangun kekuatan tempur kerajaan tersebut dengan nilai total UD$ 529 juta. Ide tersebut dilakukan untuk menghancurkan gelombang gerakan Arab Spring, Musim Semi Arab, "Revolusi Arab" yang dianggap sebagai gerakan pemberontakan yang akan menggulingkan para diktator di dunia Arab.
Harian AS, New York Times adalah media pertama yang mengungkapkan kontrak baru tersebut dan melaporkan bahwa, "Erik Prince kembali di sini (AS) setahun lalu setelah merampungkan bisnis keamanannya di UEA untuk menghadapi masalah hukum di Amerika Serikat".
Erik Prince dipekerjakan oleh putra mahkota Abu Dhabi untuk membuat kekuatan batalion yang beranggotakan 800 pasukan asing untuk UEA, menurut pernyataan mantan karyawan proyek menukil pejabat Amerika dan dokumen perusahaan yang diperoleh oleh The New York Times, Senin, 26/11/12.
"Pasukan khusus ini akan melakukan misi operasi khusus di dalam dan luar negeri, melindungi jaringan pipa minyak dan gedung pencakar langit dari serangan dan pemberontakan internal" Tulis New York Times menukil dokumen.
Tentara tersebut akan dikerahkan jika UEA menghadapi kerusuhan atau ditentang oleh pro-demokrasi dan pro demonstrasi di kamp-kamp tenaga kerja yang penuh sesak atau protes demokrasi seperti yang menyapu dunia Arab tahun ini. Lanjut New York Times.
Tim tentara bayaran yang baru itu terdiri dari veteran perang AS, Columbia, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain.
Mengapa tidak dari Arab? atau tepatnya, mengapa tidak dari negara muslim? Para mantan karyawan mengatakan, dalam merekrut veteran dari Kolombia dan lain-lain dari belahan dunia, karena Pangeran mengikuti aturan ketat Erik yang mempekerjakan tidak saja Muslimin.
Menurut Pangeran UEA, tentara muslim dan Arab tidak bisa diandalkan untuk membunuh sesama muslim.
The New York Times juga mengungkap bahwa, UAE telah mempekerjakan sekelompok pembunuh bayaran untuk menjaga pemerintahan otokratis dan tidak hanya ini UEA juga menunjukkan ketidakmampuan mereka dan ketidak peduli nasib kehidupan umat Islam. Menurut analis UEA sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times.
Share Berita :
Comment
2012/12/01 14:11
PENGUASA UEA HARUS DILENGSERKAN, KARENA TEGA DAN TIDAK PERDULI BILA ORANG ISLAM DIBANTAI/DIBUNUH.!!!! RAKYAT UEA DAN DUNIA ARAB HARUS MEWUJUDKAN KALAU ITU BAIK BAGI ISLAM.