Ratusan Teroris Takfiri Tewas dalam Serangan Tentara Suriah di dekat Aleppo dan Hama

Jumlah korban tewas tersebut menjadikan jumlah Takfiri yang tewas akibat kerja sama antara pasukan Suriah dan Rusia menjadi sekitar 1.300 orang sejak minggu lalu, ketika para teroris mulai mencoba bangkit kembali di wilayah utara negara Arab tersebut.
 
Menjelaskan operasi tersebut, televisi Suriah mengatakan angkatan udara Suriah dan Rusia telah menyerang tempat berkumpul teroris dan pemimpin mereka di sekitar kompleks olahraga al-Hamadaniah di Provinsi Aleppo, menewaskan dan melukai banyak orang yang menjadi sasaran.
 
Kantor Berita Arab Suriah (SANA) mengatakan puluhan teroris lainnya juga tewas dan terluka di dekat kota al-Safira di sebelah timur Aleppo selama serangan udara gabungan serupa.
 
Menurut surat kabar Suriah al-Thawra, sekelompok Takfiri, sementara itu, menyerbu desa Zughba di pinggiran kota Hama, hanya untuk disergap oleh penduduk desa, yang menghadapi dan membunuh semua penyerang.
 
Pasukan Suriah juga menghancurkan sebanyak 63 pengangkut personel lapis baja dan kendaraan militer lainnya milik para teroris, selain menembak jatuh salah satu pesawat nirawak mereka di atas kota Masyaf, sebelah barat Hama.
 
Juga pada hari Senin, berbagai media Suriah mengatakan Kepala Staf Umum angkatan bersenjata Suriah, Abdul Karim Mahmoud Ibrahim telah mengunjungi bagian utara Provinsi Hama atas perintah Presiden Bashar al-Assad setelah daerah tersebut dibersihkan dari keberadaan teroris.
 
Secara terpisah, TV pemerintah Suriah mengutip Menteri Kesehatan Ahmad Damiriyah yang mengatakan bahwa organisasi layanan medis darurat Aleppo telah melanjutkan operasinya setelah berhenti beroperasi akibat serangan teror dua hari sebelumnya.
 
Awal minggu ini, anggota kelompok teroris Takfiri Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dilaporkan telah menyerbu banyak wilayah yang dikuasai pemerintah dan menewaskan puluhan tentara Suriah di wilayah utara negara Arab tersebut.
 
Namun, kemudian dilaporkan juga bahwa tentara Suriah telah menggagalkan operasi teroris skala besar di Provinsi Aleppo melalui serangan pendahuluan.
 
Kelompok teroris dan sekutu Barat mereka meluncurkan kampanye media skala penuh setelahnya, mencoba mencoreng keberhasilan upaya kontraterorisme militer Suriah, termasuk dengan melaporkan bahwa pasukan Suriah telah ditarik dari pedesaan Hama.
 
Namun, militer Suriah kemudian menepis laporan tersebut, menganggapnya sebagai bagian dari "perang media" yang bertujuan untuk menggambarkan perjuangan antiteror Damaskus dalam pandangan yang buruk.[IT/r]