0
Friday 29 November 2024 - 20:52
Suriah vs Terorisme:

Teroris Mengklaim Telah Mencapai Pinggiran Aleppo dalam Serangan Mendadak

Story Code : 1175609
Anti-government fighters in Idlib, Syria
Anti-government fighters in Idlib, Syria
Pasukan teroris di Suriah telah mengklaim telah merebut 56 desa di pedesaan barat provinsi Aleppo sejak melancarkan serangan mendadak dari provinsi Idlib yang dikuasai militan pada hari Rabu (27/11).
 
Tentara Suriah dilaporkan sedang melancarkan serangan balasan terhadap para teroris, menggunakan keunggulan kekuatan udaranya.
 
Kelompok teroris Hayat Tahrir-al-Sham (HTS), yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, dan berbagai sekutunya, bertanggung jawab atas serangan minggu ini ke wilayah yang dikuasai pemerintah di negara itu, menurut media Suriah.
 
Ketegangan ini merupakan yang paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir sejak Rusia dan Turki membantu membangun gencatan senjata yang goyah pada tahun 2020.
 
Para teroris mengklaim telah merebut sekitar 400 kilometer persegi wilayah, mencapai pinggiran kota Aleppo pada hari Kamis (28/11), kantor berita Turki Anadolu melaporkan pada hari Jumat (29/11).
 
Mereka juga mengklaim telah merebut persenjataan berat dan perangkat keras militer lainnya dari Tentara Suriah.
 
Militer Suriah telah melancarkan serangan balik, yang memaksa para militan mundur di beberapa daerah, saluran TV Al Mayadeen yang berbasis di Beirut melaporkan pada hari Jumat.
 
Para teroris diusir dari sekitar 20 desa, sementara pesawat tempur Suriah melakukan serangan udara terhadap markas teroris di kota Mare' di Aleppo utara, menurut sumber outlet tersebut.
 
Kantor berita Rusia RIA Novosti membagikan rekaman beberapa serangan, yang katanya diterima dari sumber militer Suriah.
 
Pada tahun 2015, Rusia membantu Damaskus mengalahkan berbagai kelompok jihadis yang mengancam akan menyerbu negara itu dan menggulingkan pemerintah setelah merebut sebagian besar wilayah Suriah.
 
Intervensi internasional tersebut merupakan respons terhadap kebangkitan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), organisasi teroris terkemuka saat itu yang melancarkan serangan ke negara tetangga Irak pada tahun 2014.
 
Türki, yang berbatasan dengan provinsi Idlib, sangat menentang serangan militer di bagian Suriah itu, dengan mengklaim hal itu pasti akan menyebabkan eksodus massal pengungsi baru melintasi perbatasan ke wilayah yang hancur akibat gempa bumi pada bulan Februari 2023.
 
Akibatnya, HTS dan kelompok teroris lainnya tetap menjadi pemain yang berpengaruh di provinsi tersebut. Milisi Suriah yang didukung AS mempertahankan kendali de facto atas suatu wilayah di timur laut negara itu. AS mempertahankan pangkalan militer ilegal di Suriah.[IT/r]
 
Comment