0
Wednesday 6 November 2024 - 09:33
Zionis Israel vs Lebanon:

Laporan: Militer Israel Menarik Beberapa Brigade dari Lebanon Selatan

Story Code : 1171020
Rescuers walk in front of a destroyed building following an Israeli strike in the southern Lebanese town of Ghaziyeh
Rescuers walk in front of a destroyed building following an Israeli strike in the southern Lebanese town of Ghaziyeh
Surat kabar Zionis Israel Yedioth Ahronoth, mengutip sumber-sumber yang terpercaya, melaporkan pada hari Selasa (5/11) bahwa para pejabat yang terlibat dalam negosiasi dengan gerakan Lebanon Hizbullah menilai kesepakatan akan dicapai dalam waktu satu setengah hingga dua minggu.
 
Harian berbahasa Ibrani tersebut mengklaim bahwa telah ada kemajuan dalam upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah, seraya menambahkan bahwa pasukan Israel sedang menunggu keputusan dari rezim tersebut.
 
Hal ini terjadi karena militer Zionis Israel gagal menguasai kota-kota yang diserbunya di Lebanon selatan sebagai bagian dari invasi darat terhadap negara Arab tersebut.
 
Upaya infiltrasi rezim Zionis Israel di berbagai desa juga telah menemui perlawanan heroik oleh para pejuang Hizbullah.
 
Sementara itu, militer Zionis Israel menghadapi masalah sumber daya manusia yang kritis karena kekurangan ribuan pasukan, Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Senin. 
Laporan itu mengatakan telah terjadi penurunan rata-rata 1% dalam pendaftaran prajurit pria selama beberapa tahun terakhir.
 
Zionis Israel menghadapi masalah sumber daya manusia pada saat militernya menghadapi bencana di Jalur Gaza. Militer juga gagal mencapai tujuannya secara berarti di Lebanon selatan. Puluhan tentara telah tewas dalam beberapa hari terakhir di kedua medan pertempuran.
 
Sejak akhir September, Zionis Israel telah melancarkan serangan udara dan darat yang intens terhadap Lebanon setelah hampir setahun pertukaran lintas batas dengan Hizbullah atas perang di Gaza.
 
Setidaknya 3.002 orang telah tewas dan 13.492 lainnya terluka dalam serangan Zionis Israel di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan negara itu.
 
Hizbullah telah menanggapi agresi tersebut dengan berbagai operasi pembalasan, yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki.[IT/r]
 
Comment