0
Sunday 3 November 2024 - 10:03
AS - Irak & Lebanon:

Kedutaan Besar AS di Beirut Memblokir Jembatan Udara Kemanusiaan Irak-Lebanon

Story Code : 1170458
Iraqi Airways plane is seen parked at the Erbil International Airport in Erbil, Iraq
Iraqi Airways plane is seen parked at the Erbil International Airport in Erbil, Iraq's semi-autonomous Kurdistan region
Menurut laporan surat kabar berbahasa Arab Al Akhbar Lebanon, Washington dilaporkan juga mengancam akan memberikan sanksi terhadap maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), jika pesawatnya digunakan untuk mengangkut mereka yang terluka akibat ledakan ribuan pager genggam dan walkie-talkie dalam serangan teror oleh Zionis Israel.
 
Lebih jauh, kedutaan besar AS di Lebanon menerima "manifesto harian" dari semua penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).
 
Irak menjadi salah satu penyedia utama bantuan kemanusiaan melalui darat ke Lebanon sejak militer Israel menginvasi Lebanon selatan pada awal Oktober.
 
Namun demikian, penghancuran jalan utama yang menghubungkan Lebanon ke Suriah oleh Zionis Israel telah menghambat upaya tersebut.
 
Al Akhbar melaporkan bahwa kedutaan besar AS berada di balik pekerjaan jalan "misterius" di daerah pesisir Dbayeh di utara Beirut, dengan mencatat bahwa pembangunan tersebut terjadi saat Washington terus mencampuri politik internal Beirut.
 
“[Buldozer] mulai digunakan pada awal agresi untuk membuka jalur antara jalan laut yang berdekatan dengan barak Al-Fuhoud [Angkatan Bersenjata Lebanon] di Dbayeh dan laut … Setelah beberapa penduduk curiga dengan pekerjaan ini dan bertanya kepada tentara tentang sifatnya, lembaga militer tersebut menyangkal mengetahui masalah tersebut,” demikian bunyi laporan tersebut.
 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon telah membantah mengetahui adanya pembangunan tersebut, yang menurut surat kabar harian tersebut sedang dilakukan atas permintaan kedutaan AS di bawah "persetujuan implisit" dari komando tentara Lebanon untuk diduga "mempersiapkan evakuasi" warga negara Amerika.
 
Bulan lalu, media lokal melaporkan bahwa kedutaan AS di Lebanon telah berunding dengan sekutu lokal mereka untuk memicu "pemberontakan internal" yang akan membantu rezim Tel Aviv mencapai tujuan perangnya. Setidaknya 71 orang tewas dan 169 orang terluka dalam serangan udara Zionis Israel pada hari Jumat, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
 
Jumlah total kematian akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023 sekarang mencapai 2.968, dengan 13.319 orang terluka.[IT/r]
 
Comment