Museum New York Pecat 3 Karyawan Karena Kenakan Keffiyeh

Sebelumnya, museum seni yang didirikan oleh seniman Jepang-Amerika, Isamu Noguchi, mengumumkan kebijakan yang melarang karyawan mengenakan apa pun yang mengekspresikan "pesan, slogan, atau simbol politik."

"Meskipun kami memahami bahwa tujuan di balik penggunaan pakaian ini adalah untuk mengekspresikan pandangan pribadi, namun kami menyadari bahwa ekspresi tersebut dapat secara tidak sengaja mengasingkan segmen pengunjung kami yang beragam," kata pihak museum dalam sebuah pernyataan.

Natalie Cappellini, salah satu dari tiga karyawan museum yang dipecat, dalam laman Instagram pribadinya mengatakan bahwa direksi museum menggunakan istilah "politik" sebagai senjata untuk melawan perjuangan Palestina.

Menyusul keputusan museum tersebut, lebih dari 50 karyawan mengirimkan petisi yang meminta direksi untuk mencabut "larangan keffiyeh" yang diterapkan tiba-tiba ini. Mereka mengatakan tindakan tersebut sejatinya adalah "praktik pembalasan terhadap orang kulit berwarna yang vokal di Museum.”

Sebagai tanggapan, para aktivis telah meluncurkan tagar #PalestineInTheMuseum, yang membuat orang-orang mendatangi museum dengan mengenakan keffiyeh dan membawa plakat yang menyerukan diakhirinya kolonialisme. [IT/G]