Sekjen PBB: Serangan Israel ke Sekolah Gaza Tak Bisa Diterima!

Ia menambahkan bahwa Israel jelas-jelas melanggar hukum internasional yang melindungi warga sipil dalam konflik. "Pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional yang terus meningkat secara dramatis ini harus berhenti sekarang," tegasnya.

Guterres menambahkan bahwa insiden ini harus diinvestigasi secara independen dan menyeluruh guna memastikan akuntabilitas militer Israel atas serangan ini. Ia kemudian menekankan kembali seruannya untuk mengadakan gencatan senjata sesegera mungkin dan melepaskan seluruh tawanan tanpa syarat. 

Israel melancarkan serangan udara terhadap sebuah sekolah di Jalur Gaza pada Rabu (11/9) lalu. Sekolah tersebut berada di sekitaran area Kamp Pengungsian Nuseirat. Sekolah yang bernama Al-Jaouni itu juga merupakan kamp pengungsi untuk 12.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak.

Sekolah tersebut dibangun dan dikelola oleh PBB. Serangan Israel membunuh setidaknya 18 orang yang berlindung di sekolah itu. Di antara korban terbunuh tersebut ada 6 pegawai PBB yang masing-masing terdaftar sebagai anggota UN's Relief and Work Agency (UNRWA). Serangan ini menjadi serangan Israel kelima yang menargetkan sekolah sejak Oktober 2023.

Menurut UNRWA, serangan tersebut menjadi serangan paling mematikan terhadap pegawainya sejak invasi Israel ke Gaza dimulai. Dengan serangan tersebut, jumlah anggota UNRWA yang dibunuh oleh Israel meningkat menjadi 220 orang. [IT/G]