0
Friday 6 September 2024 - 20:50
Zionis Israel - Lebanon:

Analisis “Israel”: Sekjen Hizbullah Tetapkan Agenda untuk ‘Penduduk’ di Utara

Story Code : 1158408
Hezbollah Secretary General, Sayyed] Hassan Nasrallah
Hezbollah Secretary General, Sayyed] Hassan Nasrallah
Dalam sebuah artikel berjudul “Kebijakan penahanan telah bergeser dari wilayah Gaza ke wilayah utara,” Boker menjelaskan bahwa “setelah serangan terhadap Hizbullah di utara, mereka memberi tahu kami bahwa tidak ada hubungan antara niat [Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid] Hassan Nasrallah untuk menembakkan roket ke pusat dan keputusan untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah.
 
Namun, lembaga keamanan Zionis‘Israel’ menjelaskan kepada kami bahwa sebagian besar roket ini diarahkan ke permukiman di utara.” “Sampai saat itu, tampaknya tidak pada tempatnya karena tembakan roket Hizbullah belum dimulai setelah serangan ‘pencegahan’ [menurut klaim Zionis‘Israel’ pada 25 Agustus 2024].
 
2.400 roket telah ditembakkan dari Lebanon sejak awal perang, dan kami belum pernah melihat serangan 'pencegahan' seperti itu sebelumnya,” imbuh Boker. “Tidak hanya itu, tetapi juga cukup untuk melihat apa yang terjadi sehari sebelum kemarin.
 
Pada pukul 11:40, instruksi diberikan kepada para pemukim di Galilea Atas dan di 'Kiryat Shmona' untuk tetap dekat dengan daerah berbenteng karena dugaan tembakan dari Lebanon.
 
Pada pukul 11:50, sepuluh menit kemudian, sirene berbunyi di 'Kiryat Shmona' dan daerah sekitarnya. Puluhan roket ditembakkan ke permukiman utara.”
 
“Jika kami tahu bahwa serangan akan terjadi, mengapa tidak melancarkan serangan 'pencegahan' atau membuat mereka membayar harganya terlebih dahulu?
 
Mengapa kami tidak menyerang mereka sebelum Hizbullah menyerang kami? Penjelasannya sederhana: perhitungan 'Kiryat Shmona' sama sekali berbeda dari perhitungan 'Gush Dan' [di jantung Zionis 'Israel'].”
 
“Kebijakan ini sudah diketahui oleh penduduk 'amplop'. Selama 20 tahun kita hidup dengan satu akun untuk 'amplop' Gaza dan satu lagi untuk 'Tel Aviv'.
 
Kebijakan inilah yang akhirnya mengarah pada 7 Oktober 2023. Kebijakan ini, jika tidak diubah, juga dapat menyebabkan bencana di utara,” kata Boker. “
 
Selama bertahun-tahun, [Kepala Biro Politik Hamas Yahya] Sinwar yang menetapkan agenda untuk penduduk selatan, dan sekarang [Sayyid] Nasrallah yang menetapkan agenda untuk penduduk utara.
 
Tapi jangan khawatir, pada akhirnya, dia juga akan mencapai 'Gush Dan'. Hanya dengan begitu penduduk utara tampaknya akan mendapatkan perlindungan yang layak mereka dapatkan,” pungkasnya.[IT/r]
 
Comment