0
Friday 6 September 2024 - 18:31
AS - Zionis Israel:

AS Peringatkan 'Israel': Kapal Induk Tidak Dapat Tinggal Tanpa Batas Waktu

Story Code : 1158370
Bibi and Biden
Bibi and Biden
Media pendudukan Zionis Israel, Channel 13, mengungkap pesan dari Washington yang menyatakan kekhawatiran tentang perang yang sedang berlangsung di Gaza dan potensi perluasannya ke Lebanon dan Tepi Barat yang diduduki, serta persiapan AS-Zionis Israel untuk kemungkinan pembalasan Iran setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, di Tehran.
 
Menurut media Zionis Israel, pejabat AS memberi tahu para pemimpin Israel bahwa "kapal induk Amerika tidak dapat tinggal di wilayah tersebut tanpa batas waktu."
 
Pesan AS kedua, menurut saluran tersebut, menyampaikan persetujuan pemerintahan Biden atas kerja samanya dengan Menteri Keamanan Zionis Israel Yoav Gallant dan menyatakan penentangan terhadap pemecatannya.
 
Laporan itu juga mengindikasikan bahwa Washington sedang mempertimbangkan kesepakatan sepihak dengan Perlawanan Palestina, menyusul tekanan kuat dari keluarga tawanan Amerika yang telah melobi pemerintahan Biden selama berbulan-bulan.
 
Saluran itu berspekulasi bahwa upaya Washington untuk mengamankan pembebasan warga negara Amerika dapat meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri pendudukan Zionis Israel Benjamin Netanyahu, yang dapat dilihat sebagai pemimpin yang gagal mencapai hal yang sama untuk tawanan Zionis Israel.
 
Pejabat Amerika menyatakan bahwa mereka melakukan segala kemungkinan untuk memajukan kesepakatan yang diusulkan dan sedang menunggu persetujuan dari "Netanyahu dan mitra koalisinya."
 
Tuntutan dari keluarga tawanan Zionis Israel yang memegang kewarganegaraan AS meningkat setelah tentara pendudukan Israel menemukan jasad enam tawanan di sebuah terowongan di Rafah, Gaza selatan, pada tanggal 1 September.
 
Mereka telah terbunuh oleh tembakan Zionis Israel, dan di antara mereka adalah warga negara Amerika Hersh Goldberg-Polin, yang ditangkap selama Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023.
 
Dalam konteks ini, NBC News melaporkan bahwa lima sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengonfirmasi bahwa Gedung Putih secara serius mempertimbangkan untuk mempromosikan kesepakatan sepihak yang tidak melibatkan Zionis "Israel".
 
Sumber-sumber ini mengungkapkan bahwa gagasan perjanjian sepihak muncul setelah kesimpulan bahwa Netanyahu tidak akan mencapai kesepakatan dengan Perlawanan Palestina.
 
Menurut NBC News, keluarga tawanan Amerika-Zionis Israel, yang bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, mendesaknya untuk melanjutkan rencana sepihak dan menyerukan agar semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan para tahanan.[IT/r]
 
Comment