0
Friday 16 August 2024 - 17:15
Palestina - Zionis Israel:

Hamas: Gencatan Senjata Harus Melibatkan Penarikan Pasukan Israel yang 'Lengkap' dari Gaza

Story Code : 1154302
Palestinians have been killed in Israel’s ongoing genocide war in the Gaza Strip
Palestinians have been killed in Israel’s ongoing genocide war in the Gaza Strip
Kelompok perlawanan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (15/8) bahwa perjanjian tersebut juga harus memfasilitasi kembalinya warga Palestina yang mengungsi dan pembangunan kembali wilayah yang hancur.
 
"Hamas memandang negosiasi yang sedang berlangsung di Doha mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan dari perspektif strategis yang bertujuan untuk mengakhiri agresi di Gaza," pejabat Hamas Hossam Badran mengatakan dalam pernyataan tersebut.
 
"Hamas percaya bahwa setiap negosiasi harus didasarkan pada rencana yang jelas untuk melaksanakan apa yang telah disepakati sebelumnya. Kendala untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah penghindaran Zionis 'Israel' yang terus berlanjut," Badran menambahkan.
 
"Setiap perjanjian harus mencapai gencatan senjata yang menyeluruh, penarikan pasukan (Zionis Israel) yang menyeluruh dari Gaza, (dan) kembalinya para pengungsi, bersama dengan kesepakatan pertukaran tahanan," katanya.
 
Pembantaian Zionis Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 orang sejak 7 Oktober, dengan banyak mayat masih terkubur di bawah reruntuhan dan tak terhitung jumlahnya! #GenosidaGaza pic.twitter.com/AfTK1YqtqZ
— Palestine Highlights (@PalHighlight) 15 Agustus 2024
 
Pernyataan Hamas menekankan bahwa setiap negosiasi harus didasarkan pada rencana yang jelas untuk melaksanakan perjanjian yang ada, yang disepakati pada awal Juli.
 
Perjanjian tersebut juga ditegakkan oleh Dewan Keamanan PBB. Pernyataan tersebut muncul saat putaran baru perundingan gencatan senjata sedang berlangsung di Doha, di mana Hamas memilih untuk tidak berpartisipasi.
 
Sebaliknya, kelompok tersebut telah mendesak para mediator untuk menegakkan perjanjian gencatan senjata yang didukung PBB daripada mengadakan lebih banyak perundingan tentang yang baru.
 
Hamas telah, berkali-kali, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengatakan pembantaian Israel yang terus berlanjut di Gaza membuktikan rezim tersebut tidak serius tentang gencatan senjata permanen.
 
Pejabat Hamas Ahmad Abdul Hadi mengatakan pada hari Rabu bahwa Hamas "tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan baru" dengan rezim Israel mengenai gencatan senjata di Gaza.
 
Selain Hadi, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri juga mengatakan kepada Reuters pada hari yang sama, "Hamas berkomitmen pada proposal yang diajukan kepadanya pada tanggal 2 Juli," yang didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan pidato Biden dan gerakan tersebut siap untuk memulai diskusi mengenai mekanisme untuk segera mengimplementasikannya.
 
"Melakukan negosiasi baru memungkinkan pendudukan untuk memberlakukan persyaratan baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan lebih banyak pembantaian," kata Zuhri.
 
Zionis Israel dilaporkan mengajukan tuntutan baru dalam pembicaraan gencatan senjata setelah Hamas menyetujui persyaratan terbaru.
 
Sementara itu, rezim Zionis Israel terus maju dengan serangan udara dan artileri di Jalur Gaza yang terkepung saat perang genosida memasuki bulan kesebelas. Pembantaian terbaru telah meningkatkan jumlah warga Palestina yang terbunuh menjadi lebih dari 40.000 orang dan menyebabkan lebih dari 92.400 lainnya terluka. [IT/r]
 
 
Comment